Dark/Light Mode

RI Sebagai Presidensi G20 Dipuji Para Tamu Dan Delegasi

Jumat, 10 Desember 2021 16:45 WIB
RI Sebagai Presidensi G20 Dipuji Para Tamu Dan Delegasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Event Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD)-G20 berakhir hari ini. Acara ini digelar dari 9-10 Desember 2021. 

Indonesia sebagai negara host atau Presidensi G20 Tahun 2022 diapresiasi tinggi oleh para tamu dan delegasi anggota G20.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo menyebut, para delegasi yang hadir secara fisik benar-benar menunjukkan apresiasi yang sangat tinggi kepada Indonesia, dalam rangkaian pertemuan pertama Presidensi G20 Indonesia ini.

Baca juga : Bos BI: Distribusi Vaksin Merata Kunci Pemulihan Ekonomi Dunia

Menurut Dody, apresiasi diberikan baik dari penyusunan substansi yang ambisius dalam mencapai hasil yang lebih dari Presidensi sebelumnya, terutama terkait dalam keseluruhan penyelenggaraan.

"Kami mendapat apresiasi bahwa penyelenggaraan Presidensi G20 di Indonesia dinilai sangat fantastis. Apalagi saat hospitality sejak ada di Bandara Soekarno Hatta di Jakarta, hingga mereka dibawa dengan pesawat khusus ke Bali maupun penyambutan di hotel," jelas Dody dalam taklimat media hasil G20 First FCBD di Nusa Dua, Bali, Jumat (10/12). 

Bahkan pelaksanaan sidang di ruang sidang, Indonesia dipandang profesional dengan event besar bertaraf internasional seperti ini. Hasil tersebut berkat kerja sama BI dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama kementerian terkait lainnya, serta pihak-pihak nasional maupun di daerah, dalam hal ini Jakarta dan Bali.

Baca juga : Piala Presiden Esports 2021 Diharapkan Mampu Dongkrak Pariwisata BaliĀ 

"Ini merupakan catatan yang positif menuju pertemuan berikutnya baik di working group pada Januari 2022 dan pertemuan high level gubernur bank sentral, serta menteri keuangan G20 pada Februari 2022 mendatang," kata Dody.

Dody menegaskan, Presidensi G20 Indonesia 2022 menjadikan Indonesia mengemban berbagai tugas dan tanggung jawab. Di antaranya kepentingan nasional yang diangkat secara global, kepentingan negara berkembang secara global, dan kepentingan global itu sendiri.

"Ini menjadi beban yang harus diembang sekaligus diseimbangkan di dunia internasional," pungkasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.