Dark/Light Mode

Mau Berpaling Ke China

Presiden Honduras Bikin AS dan Taiwan Deg-degan

Jumat, 3 Desember 2021 06:30 WIB
Xiomara Castro terpilih menjadi Presiden Honduras. (Foto: AFP/LUIS ACOSTA)
Xiomara Castro terpilih menjadi Presiden Honduras. (Foto: AFP/LUIS ACOSTA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden terpilih Honduras, Xiomara Castro, bikin Taiwan dan Amerika Serikat (AS) gelisah. Gara-garanya, dia menyatakan ingin berhubungan baik dengan China.

Castro merupakan perempuan pertama yang menjadi Presiden Honduras. Dia menang dalam pemilihan presiden, Selasa (30/11). Mantan Ibu Negara Honduras itu, akan memulai tugasnya sebagai pengganti Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez, pada 27 Januari 2022.

Dalam kampanyenya, Castro mengungkapkan ide untuk bertukar hubungan diplomatik dari Taiwan ke China. Selama ini, negara Amerika Tengah itu adalah satu dari 15 negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan.

Baca juga : Perkuat Pesan Presidensi G20 Indonesia, Kominfo Sediakan Portal g20.org

Mendengar wacana Castro, Taiwan bereaksi. Melalui Twitter, Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, memberi selamat namun mengingatkan mengenai hubungan kedua negara.

“Saya menantikan bisa bekerja sama dengan anda demi keuntungan semua orang di negara kita dan memperkuat hubungan kerja sama Taiwan-Honduras,” cuit Tsai Ing-wen dilansir dari The Guardian.

Cuitan tersebut langsung dibalas Castro dengan jawaban pendek. “Terima kasih Presiden Tsai Ing-wen,” ujarnya.

Baca juga : Pratikno Mentahkan Heboh Reshuffle 812

ASjuga mengungkapkan kekhawatirannya atas apa yang diwacanakan Castro. Menurut sumber dari tim kampanye Castro, AS meminta presiden perempuan itu untuk menjaga hubungan dengan Taiwan. Delegasi ASmemperjelas pesan tersebut dalam kunjungan ke Honduras sepekan menjelang pilpres.

Usaha AS itu, dituding Kementerian Luar Negeri China, sebagai perilaku intimidasi. Meski begitu, para ahli meyakini, niat Castro menjalin hubungan dengan China, termotivasi keinginan untuk melawan pengaruh AS.

“Ini usaha menyeimbangkan hegemoni dari Amerika Serikat. Honduras ingin memasuki dinamika dengan mengatakan, jika anda tidak mendukung saya secara internal, saya memiliki sekutu lain yang akan memberikan saya sumber daya untuk membangun proyek besar,” ujar ekonom Ismael Zepeda.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.