Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Mendekati Nataru
Harga Barang Semakin Naik, Pedagang Pusing
Minggu, 12 Desember 2021 06:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Mendekati Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga kebutuhan pokok terus merangkak naik. Harga minyak goreng (migor) dan cabe yang melambung tinggi bikin pusing pedagang.
Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, tren kenaikan sudah terjadi sejak akhir November lalu.
“Yang bikin kami pusing, harga sudah naik tinggi meski permintaan belum ada lonjakan. Nataru juga masih dua pekan lagi, artinya harga komoditas ini masih berpotensi naik terus,” kata Mansuri kepada Rakyat Merdeka.
Baca juga : Pemda Jakarta, Jabar dan Banten Bakal Jadi Role Model Pelayanan Publik Berbasis HAM
Selain cabe dan minyak goreng, kata Mansuri, harga daging juga berpotensi naik tinggi saat perayaan Nataru. Pasalnya, harga daging sapi segar berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta, Jumat (10/12), sudah di angka Rp 128 ribu per kilogram (kg). Padahal, harga normal Rp 120 ribu per kg.
Untuk cabe merah keriting di harga Rp 49.900 per kg, naik tinggi dari harga normal di Rp 30 ribu per kg.
Sementara, harga cabe rawit merah sudah mencapai Rp 71 ribu per kg. Naik dari harga normal Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu per kg.
Baca juga : Harga Cabe Makin Pedes
Untuk minyak goreng, harganya masih belum beranjak dari Rp 19.440 per kg. Jauh dari harga normal di Rp 14.500 per kg.
Menurut Mansuri, faktor kenaikan harga pangan biasanya terjadi karena permintaan tinggi jelang Nataru. Tetapi, saat ini faktor dominannya karena cuaca yang buruk di banyak wilayah produksi.
Karena itu, kata Mansuri, pemetaan produksi menjadi hal yang sangat penting, agar kenaikan harga pangan tidak berlarut-larut di pasar.
Baca juga : Menhub: Kebijakan Di Libur Nataru Pengetatan, Bukan Penyekatan
“Kesiapan Pemerintah mengawal produksi petani harus ditingkatkan. Misalnya cabe, selalu masuk ke fase tinggi. Harusnya ada pemetaan yang jelas agar bisa mengatasi kekurangan pasokan saat permintaan tinggi,” tegas Mansuri.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya