Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
YouGov: Konsumen Masih Percaya Keunggulan Produk Unitlink
Selasa, 14 Desember 2021 19:27 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sepanjang 2020 hingga 2021, industri asuransi jiwa di Indonesia mengalami peningkatan karena masyarakat membutuhkan perlindungan lebih dari pandemi Covid-19. Tingkat kepercayaan masyarakat dibuktikan oleh pertumbuhan premi sebesar 37,8 persen pada kuartal III-2021, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) per semester II-2021 menunjukkan, kontribusi pendapatan premi sebesar 62,5 persen dari produk unitlink industri asuransi jiwa, atau mencapai Rp 93,3 triliun. Angka ini tumbuh 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Data-data AAJI ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat akan produk unitlink, yang memadukan proteksi dan investasi. Ketua Dewan AAJI Budi Tampubolon mengatakan, produk asuransi unitlink yang mengkombinasikan manfaat proteksi dan investasi menawarkan kemudahan kepada masyarakat untuk tidak perlu memiliki dua produk keuangan. Dengan memiliki produk asuransi unitlink, kebutuhan investasi masyarakat terpenuhi dari satu produk keuangan saja.
Baca juga : Survei BI: Optimisme Konsumen Terhadap Ekonomi Menguat
Dengan keistimewaannya ini, tak heran banyak konsumen yang tertarik membeli produk unitlink dibandingkan produk asuransi tradisional yang hanya fokus menjual proteksi. Sebagai catatan, dalam 10 tahun terakhir, produk unitlink telah tumbuh 10.000 persen, sementara asuransi tradisional hanya tumbuh 380 persen.
Meskipun begitu, ada kontroversi yang merebak terkait produk unitlink. Untuk dapat lebih memahami persepsi masyarakat akan unit link, YouGov, lembaga survei asal Inggris, pada Juli 2021 mengadakan jajak pendapat terhadap 2.000 responden di seluruh Indonesia. Survei yang diadakan secara daring ini menunjukkan 89 persen responden pemilik asuransi unitlink memiliki sentimen positif atau netral pada produk ini.
YouGov menjelaskan, untuk nasabah yang sudah menutup polis, persepsi terhadap produk unitlink masih cukup baik, dengan 14 persen sangat positif, 24 persen cukup positif, dan 41 persen netral. Hanya 21 persen dari responden yang sudah menutup polis memiliki sentimen negatif, terindikasi karena nilai investasi yang tidak sesuai harapan.
Baca juga : STY Soroti Konsentrasi Pemain Jelang Piala AFF
Dalam mengawal produk unitlink sekaligus upaya menjaga pertumbuhan industri asuransi, AAJI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus bekerja sama membuat kerangka peraturan untuk menjamin perlindungan terhadap nasabah dan meningkatkan pelayanan asuransi. Dalam merumuskan regulasi, tiga pilar utama; perusahaan asuransi, tenaga pemasar, dan nasabah, selalu menjadi fokus utama.
Pengamat asuransi yang juga dosen Fakultas Ekonomi Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) Kapler Marpaung menjelaskan penyebab produk asuransi unitlink kerap diterpa kontroversi negatif. Menurutnya, hal ini terjadi karena masih rendahnya literasi keuangan masyarakat Indonesia. Literasi keuangan adalah indeks pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, serta pengelolaan keuangan dalam mencapai kesejahteraan.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK pada 2019 menunjukkan, indeks literasi keuangan baru 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen. Jika dibandingkan dengan survei serupa pada 2016, angka tersebut memang meningkat.
Baca juga : Kedubes Inggris Luncurkan Program Digital Inklusif
Selain itu, kata Kapler, kecakapan tenaga pemasar di masa lalu juga turut menjadi salah satu faktor. Saat ini, kecakapan tenaga pemasar sudah jauh lebih baik. Begitu juga kesadaran masyarakat akan pentingnya membeli produk asuransi melalui tenaga pemasar yang bertanggung jawab dan committed.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya