Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ekspornya Meroket 52 Persen, Kinerja Industri Mamin Tetap Gurih

Selasa, 14 Desember 2021 19:33 WIB
Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika. (Foto: ist)
Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri makanan dan minuman (mamin) konsisten memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Meskipun di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19, kinerja industri mamin tetap gurih. 

“Industri mamin juga merupakan salah satu sektor yang memiliki permintaan tinggi ketika pandemi karena masyarakat tetap perlu mengonsumsi asupan bergizi untuk meningkatkan imunitas tubuhnya dalam upaya menjaga kesehatan,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika di Jakarta, Selasa (14/12).

Baca juga : Kemarin Meroket, Pagi Ini Rupiah Nyungsep Lagi

Putu mengatakan, PDB industri mamin tumbuh positif sebesar 3,49 persen pada triwulan III-2021, seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang kembali tumbuh positif menyentuh angka 3,51 persen. Selain itu, peran industri mamin dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, juga ditunjukkan dengan meningkatnya kontribusi PDB industri mamin terhadap PDB industri pengolahan nonmigas yang mencapai 38,91 persen pada periode yang sama.

“Sepanjang bulan Januari-September 2021, total nilai ekspor industri mamin mencapai 32,51 miliar dolar AS atau meningkat 52 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Neraca perdagangan industri mamin selama sembilan bulan ini surplus sebesar 22,38 miliar dolar AS,” bebernya.

Baca juga : Menteri PUPR Bahas Kerja Sama Infrastruktur Dengan Turki

Putu mengemukakan, walaupun sektor industri mamin terus menunjukan tren pertumbuhan yang positif, namun pemerintah dan pelaku industri tetap harus bersiap dalam mengantisipasi dan mengatasi tantangan ketersediaan pangan dan energi. Apalagi, berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri mamin merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan pada era industri 4.0.

“Pembatasan kegiatan selama pandemi berpengaruh terhadap lalu lintas barang dan komoditas antar negara yang berdampak pada persediaan pangan, terutama komoditas yang masih banyak impor, sebagaimana disebutkan dalam laporan Food and Agriculture Organization (FAO),” paparnya.

Baca juga : Penjualan Mobil Naik 71 Persen, Senyum Menperin Makin Lebar

Oleh karena itu, strategi untuk mengatasi tantangan tersebut, diantaranya melalui pembangunan food estate, penyiapan cold storage, dan rantai dingin. “Pelajaran dari krisis energi yang terjadi di dunia saat ini adalah ketidaksiapan sejumlah negara dalam melakukan transisi dari energi fosil ke energi ramah lingkungan. Kita perlu mengantisipasi agar hal ini tidak terjadi di Indonesia,” imbuhnya. [DIT]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.