Dark/Light Mode

Kemenperin Gali Kerja Sama Industri Mamin RI-Taiwan

Sabtu, 27 November 2021 12:54 WIB
Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika. (Foto: ist)
Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Permintaan produk pangan pada pasar domestik maupun internasional mengalami tren peningkatan yang relatif stabil. Kinerja sektor industri makanan dan minuman (mamin) terus menunjukkan sisi positifnya di tengah masa pandemi. Industri mamin terbukti menjadi salah satu sektor unggulan dengan kinerjanya yang gemilang. 

Pada kuartal III-2021, industri mamin berkontribusi sebesar 38,91 persen terhadap pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas. Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian terus mendorong kerja sama antar pemangku kepentingan di sektor industri makanan dan minuman, salah satunya dengan industri-industri yang berasal dari Taiwan.

“Kerja sama kedua negara perlu didorong untuk memenuhi permintaan global akan produk pangan,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika dalam The 3rd Indonesia – Taiwan Dialogue on The Food Industry yang diselenggarakan secara hybrid beberapa waktu lalu.

Baca juga : Ngeri, Ada Ular Sanca 3 Meter Di Plafon Rumah Warga Cakung

Kegiatan tersebut dilaksanakan bersama bersama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei dan diikuti oleh pemangku kepentingan industri mamin. Pertemuan kerja sama ini juga mengedepankan kolaborasi industri dengan berbagai pihak dari dalam negeri seperti Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Balai Besar Industri Agro (BBIA) dan Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK).

“Kami harapkan forum ini dapat membawa manfaat bagi industri makanan dan minuman kedua negara, serta peningkatan perdagangan dan investasi antar kedua negara sebagai bagian dari rantai pasok global. Ke depan, kami harapkan forum ini dapat menciptakan dan meningkatkan kerja sama dalam pemanfaatan teknologi tepat guna terutama bagi industri kecil dan menengah,” terang Putu.

Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin, Mohammad Ari Kurnia Taufik yang bertindak sebagai co-chair pada dialog tersebut juga meminta agar forum ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh semua pihak.

Baca juga : Gelar ODICOFF, Kementan Jajaki Kerja Sama Pengembangan Bawang Bombai RI-Belanda

“Selain meningkatkan perdagangan antara kedua negara, kami juga memiliki target agar forum Food Dialogue ini juga memberikan manfaat bagi Indonesia berupa transfer teknologi dan kerja sama peningkatan mutu pangan sekaligus juga mengundang perusahaan asal Taiwan untuk berinvetasi, khususnya di sektor-sektor yang sedang melakukan terobosan hilirasi,” jelas Ari.

Dalam forum ini, dibahas beberapa agenda, antara lain peluang kerja sama di bidang hilirisasi porang, pengembangan konsentrat pakan hijauan, makanan berbasis tumbuhan yang memiliki tekstur seperti daging, analisa food contact materials, analisa microplastic, dan analisa pestisida pada minyak atsiri.

Pada kesempatan ini, pihak Taiwan melalui Bureau of Foreign Trade Ministry of Eonomic Affairs serta lembaga penelitian FIRDI menyampaikan sambutan positif untuk peningkatan kerja sama. Salah satu yang ditawarkan adalah teknologi penunjang industry 4.0.

Baca juga : Menpora Yakin DBON Kerek Prestasi Olahraga Indonesia

“Pihak Taiwan akan menindaklanjuti usulan-usulan Indonesia yang dibahas dalam agenda dialog. Lebih lanjut, ada beberapa usulan kerja sama dari Indonesia yang membutuhkan proposal komprehensif agar nantinya  lebih mudah  dalam melakukan link and match dengan perusahaan dari Taiwan,” Ari menerangkan. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.