Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dirut BNI: Kalau Nggak Transformasi, Kita Lewat

Kamis, 16 Desember 2021 23:21 WIB
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Royke Tumilaar saat menjadi bintang tamu dalam Muda Podcast Series bersama RM.id, bertajuk Bank Pertama Milik Bangsa Yang Mendunia, yang ditayangkan di channel YouTube BUMN Muda, Kamis (16/12). (Foto: BUMN Muda)
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Royke Tumilaar saat menjadi bintang tamu dalam Muda Podcast Series bersama RM.id, bertajuk Bank Pertama Milik Bangsa Yang Mendunia, yang ditayangkan di channel YouTube BUMN Muda, Kamis (16/12). (Foto: BUMN Muda)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Royke Tumilaar mengungkapkan, transformasi wajib dilakukan BNI jika ingin bertahan. Soalnya, perbankan Tanah Air saat ini jauh berbeda dengan zaman dulu.

"Dulu banknya nggak banyak. Apalagi kita bank pemerintah. Waktu saya di BDN (Bank Dagang Negara), itu istilahnya duduk, nasabah datang," ujarnya dalam Muda Podcast Series bertajuk "Bank Pertama Milik Bangsa Yang Mendunia", yang ditayangkan di channel YouTube BUMN Muda, Kamis (16/12).

Baca juga : Dirut BNI: Lewat Golf, Kita Bisa Tahu Karakter Orang

"Liquidity banyak, ada issue, nasabah juga perlu kita. Jadi totally, kita gak perlu datang ke customer, customer pasti datang. Semua perlu sama kita," sambungnya.

Namun, keadaan itu berubah setelah krisis moneter pada 1998. Pasca reformasi, bank-bank baru mulai bermunculan. Termasuk, bank asing.

Baca juga : TOP Digital Awards 2021, Bentuk Apresiasi Transformasi Digital

Mau tak mau bank-bank pemerintah harus mengubah cara kerja. Kalau dulu stigmanya orang BUMN hanya duduk di belakang meja, kini mereka harus proaktif ke pasar. "Ini menarik kan, mengubah style, jadi berbeda," tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.