Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Riztra Dan BRIN Sepakat Telurkan Kajian Penanggulangan Hama

Rabu, 22 Desember 2021 19:25 WIB
Penandatanganan Kerja Sama oleh Pelaksana Tugas Kepala Pusat Riset Biomaterial BRIN Akbar Hanif Dawam Abdullah dan Direktur Riztra Boyke Arie Pahlevi di Cibinong, Rabu (22/12). (Foto: Ist)
Penandatanganan Kerja Sama oleh Pelaksana Tugas Kepala Pusat Riset Biomaterial BRIN Akbar Hanif Dawam Abdullah dan Direktur Riztra Boyke Arie Pahlevi di Cibinong, Rabu (22/12). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Persoalan hama tidak bisa dianggap sepele. Jika tidak diantisipasi hama bisa merugikan dunia usaha di perumahan, bangunan gedung, perkebunan hingga kehutanan.

Untuk mencegah dampak tersebut perusahaan pengendali hama (pest control) Riztra dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menandatangani Perjanjian Kerja Sama.

Direktur Riztra Boyke Arie Pahlevi menjelaskan, perjanjian tersebut berisi tentang Penelitian dan Pengembangan Teknologi Sistem Proteksi Bangunan Paska Konstruksi dan Tanaman dari Serangan Serangga Perusak Kayu.

"Penandatanganan ini bertujuan untuk membuat kajian mengenai sistem proteksi dan penanggulangan yang efektif dan efisien terhadap hama rayap yang sangat merugikan," jelas Boyke dalam keterangan persnya, Rabu (22/).

Penandatanganan Kerja Sama itu dilakukan secara langsung oleh Pelaksana Tugas Kepala Pusat Riset Biomaterial BRIN Akbar Hanif Dawam Abdullah dan Direktur Riztra Boyke Arie Pahlevi di Cibinong, Rabu (22/12).

Baca juga : Ketemu Dubes Jepang, Gubernur Ganjar Pranowo Pengen Kerja Sama Penanggulangan Bencana

Boyke mengatakan, kerugian yang diakibatkan oleh hama rayap di Indonesia bisa mencapai triliunan rupiah. Aktivitas rayap sebagai hama, baik pada perumahan, bangunan gedung, perkebunan dan kehutanan telah menimbulkan kerugian yang sangat besar.

"Kami memperkirakan, kerugian ekonomis yang ditimbulkan oleh rayap secara nasional sebesar Rp 2,8 triliun setiap tahunnya," ungkap dia.

Menurutnya, kondisi iklim dan tanah di Indonesia sangat mendukung kehidupan rayap. Hampir 70 persen wilayah di Indonesia berpotensi terhadap serangan rayap.

"Selama dua dekade terakhir, ratusan perusahaan pengendali rayap telah banyak berdiri. Ratusan miliar rupiah dana telah digunakan untuk pengendalian serangga itu, termasuk penelitian dan pengembangan inovasi teknologi produk-produk antirayap," kata dia.

Akbar Hanif menjelaskan, salah satu fokus penelitian yang dilakukan oleh Pusat Riset Biomaterial BRIN yaitu proteksi struktur bangunan dan tanaman dari serangan serangga perusak kayu.

Baca juga : Pemerintah Tertibkan Praktik Penambangan Migas Ilegal Di Daerah

Sementara Riztra merupakan perusahan yang bergerak di bidang pengendalian serangga hama rumah tangga termasuk serangga perusak kayu. Masing-masing pihak memiliki sumber daya dan kemampuan yang apabila diintegrasikan dan dimanfaatkan bersama dapat meningkatkan kinerja dan manfaat yang lebih besar.

"Adanya sinergi riset antara BRIN dengan Riztra menjadi startegis untuk diwujudkan melalui skema kerjasama penelitian dan pengembangan untuk menekan kerugian serta menemukan sistem proteksi yang efektif terhadap hama rayap," tuturnya.

Bersama dengan Riztra, BRIN akan melakukan inspeksi di wilayah Jabodetabek, penelitian mengenai tingkat kerusakan bangunan dan tanaman akibat serangan rayap dan jenis-jenis rayap yang menyerang bangunan dan tanaman.

"Selain itu, juga melakukan pemilihan metode dan bahan isektisida yang tepat, juga melakukan kajian tekno ekonomi," terang Akbar.

Perjanjian kerjasama ini berlaku selama tiga tahun, melalui kerjasama dengan Riztra, lanjut dia, pihaknya berharap hasil kajian ilmiah nantinya dapat bermanfaat untuk menekan kerugian ekonomis yang besar akibat hama rayap.

Baca juga : Sinergi BRI dan Pegadaian, Luncurkan Kartu Kredit Berbasis Tabungan Emas

Demikian juga menjadi sumber referensi yang komprehensif untuk pengembangan metode penanggulangan hama.

"Kami akan mempublikasikan hasil risetnya. Karena ini tidak dilihat dari permasalahan dan metode ilmiahnya saja atau dari sisi ekonominya saja, tetapi juga dari temuan teknologi terapan yang dipergunakan nantinya," tandasnya.

Sekadar informasi, Pusat Riset Biomaterial adalah satuan kerja di bawah Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati, Badan Riset dan Inovasi Nasional. Tugasnya adalah mengembangkan riset produk-produk hilir yang berbasis bioresouces di antaranya nanoselulosa, pemanfaatan limbah berbasis bahan alam. Tujuannya agar mempunyai nilai tambah, adhesive low emisi, bioprospeksi, biopestisida dan pemanfaatan mikrooorganisme untuk bioremediasi dan produk berbasis biomassa lainnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.