Dark/Light Mode

Eijkman Gabung BRIN, Vaksin Merah Putih Jalan Terus

Senin, 3 Januari 2022 11:27 WIB
Ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. (Foto: Antara)
Ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman resmi melebur Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan nama baru menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman.

Lembaga ini merupakan lembaga pemerintah yang bergerak di bidang biologi molekuler dan bioteknologi kedokteran. Sebelum bergabung dengan BRIN, Eijkman berada di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Lantas, bagaimana nasib vaksin Merah Putih?

Baca juga : Penyidikan Rampung, Andi Merya Nur Segera Disidang

Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman memastikan pengembangan vaksin virus Covid-19 Merah Putih tetap berlanjut. Hal ini disampaikan Pelaksana tugas Kepala PRBM Eijkman, Wien Kusharyoto menyikapi proses kelanjutan vaksin Merah Putih usai Eijkman melebur BRIN.

Dia menjelaskan, vaksin Corona dengan platform sub unit protein rekombinan itu masih dalam proses pengembangan dengan sponsor PT Bio Farma (Persero). "Vaksin Merah Putih masih berjalan, yang berbasis sel ragi atau yeast dalam proses pengembangan lebih lanjut di Bio Farma. Tingkat produksinya juga sudah sesuai dengan taraf yang diisyaratkan pihak industri dalam hal ini Bio Farma," kata Wien kepada Rakyat Merdeka, Senin (3/1). 

Baca juga : Go Hyun Jung, Rusak Tas Mewah Saat Syuting

Pengembangan vaksin Merah Putih dengan harapan antibodi yang dihasilkan setelah vaksinasi akan bekerja untuk mencegah penempelan virus pada sel manusia, dan pelepasan materi genetik virus ke dalam sel manusia.

Eijkman berhasil melakukan amplifikasi gen penyandi protein S dan N dari virus SARS-CoV-2 isolat Indonesia. Eijkman telah melakukan transfer gen S dan N dari vektor pembawa ke vektor ekspresi galur sel mamalia. Sampai saat ini pengembangan vaksin Eijkman masih menunggu sel-sel mamalia tersebut menghasilkan antigen berupa protein rekombinan yang diharapkan.

Baca juga : Kebut Vaksinasi, Kepala Daerah Punya Peran Penting

Diketahui, antigen adalah zat yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi sebagai bentuk perlawanan terhadap virus Corona. "Vaksin Merah Putih yang berbasis sel mamalia juga akan dilanjutkan ke tahap karakterisasi sel dan protein, serta formulasi vaksinnya," ungkapnya.

Untuk diketahui, terdapat enam institusi yang ditunjuk pemerintah untuk melakukan pengembangan vaksin Merah Putih. Keenam Institusi itu Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Airlangga (Unair). [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.