Dark/Light Mode

Direksi Terpapar Covid-19, PLN Tetap Pastikan Pengamanan Pasokan Batubara Untuk PLTU

Selasa, 4 Januari 2022 20:26 WIB
Ilustrasi. PLN Pastikan pengamanan pasokan batubara untuk PLTU. (Dok. PLN)
Ilustrasi. PLN Pastikan pengamanan pasokan batubara untuk PLTU. (Dok. PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PLN (Persero) terus melakukan upaya pengamanan pasokan batubara untuk menghindari terjadinya pemadaman listrik ke masyarakat.

Selama satu bulan terakhir, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memimpin langsung pengamanan pasokan batu bara di ruang War Room (Pusat Pengelola Informasi dan Solusi/P2IS).

Kegiatan ini diikuti oleh jajaran Direksi dan manajemen PLN Grup hingga lebih dari 50 orang, dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19.

Dalam proses pengamanan pasokan batubara tersebut, Direktur Utama dengan 1 Direksi PLN terpapar Covid-19. Di mana seluruh anggota krisis energi primer mendapatkan skrining dan terpaksa diisolasi, sehingga monitoring pasokan batubara dan koordinasi dilakukan secara online.

Baca juga : Pemerintah Pastikan Pasokan Batubara, PLN Jamin Keandalan Listrik Ke Pelanggan

Pada saat sidak yang dilakukan oleh Menteri ESDM dan Menteri BUMN (04/01), War Room yang terlihat kosong memang sedang dilakukan sterilisasi untuk mencegah penyebaran Covid-19, sehingga proses monitoring dialihkan menggunakan sistem digital dan pertemuan online.

Sejak 2 tahun lalu, sistem War Room energi primer sudah dirancang dapat melakukan monitoring realtime baik secara fisik maupun online dengan efektifitas yang sama.

Hal ini sebagai bentuk antisipasi apabila pertemuan fisik tidak bisa dilakukan ditengah pandemi Covid-19.

"Kami terus bekerja keras untuk menjaga pasokan listrik nasional. Sebagai bagian dari mitigasi, kami juga telah memiliki sistem monitoring digital yang canggih berupa Aplikasi Batubara Online sehingga monitoring pasokan batu bara bisa dilakukan secara fisik maupun online," ungkap Darmawan.

Baca juga : Dirut PLN Pastikan Kelistrikan Saat Pergantian Tahun Aman

Sesuai protokol Covid-19, Direksi dan Manajemen PLN juga melakukan monitoring dan koordinasi secara intensif melalui online selama 24 jam, serta koordinasi rutin pada pagi hari sejak pukul 05.30 hingga pukul 24.00 WIB.

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, Darmawan memastikan tidak ada pemadaman listrik berkat adanya dukungan luar biasa dari Pemerintah dan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor.

Pasokan batubara untuk pembangkit PLN hingga hari ini telah bertambah sebesar 7,5 juta ton. Volume pasokan ini akan terus bertambah hingga mencapai minimal 20 hari operasi.

"Berkat arahan Presiden yang sangat jelas dan tegas, yaitu mengutamakan kebutuhan domestik, krisis batubara dan krisis LNG bisa diselesaikan," ujarnya.

Baca juga : Terima PMN Rp 5 Triliun, PLN Prioritaskan Program Listrik Desa Dan Pengembangan EBT

Pasokan batubara yang tadinya tersendat, kini berjalan lancar. PLTU yang sebelumnya mengalami krisis batubara, mulai bisa terselesaikan. Beberapa pasokan LNG yang tadinya kosong, saat ini mulai terisi.

"Untuk itu, PLN mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Presiden Joko Widodo, Menteri ESDM dan Menteri BUMN yang telah mendukung dan membantu dalam PLN menjaga ketahanan energi nasional," tegasnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.