Dark/Light Mode

Konsumsi Ramadan Tinggi, Inflasi Mei 2019 Tertinggi dalam 3 Tahun Terakhir

Senin, 10 Juni 2019 12:41 WIB
Logo BPS (Foto: Istimewa)
Logo BPS (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang Mei 2019, terjadi inflasi sebesar 0,68 persen. Inflasi ini didorong tingginya konsumsi masyarakat selama Ramadan 1440 Hijriah.

Sedangkan untuk laju inflasi berjalan, Januari-Mei 2019 (year to date/ytd) mencapai 1,48 persen. Ada pun inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) sebesar 3,32 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menyebut, inflasi ini Mei meningkat pesat dibandingkan periode sama di 2017 dan 2018. Inflasi ini lebih karena momentum sebagian besar Ramadan yang jatuh pada Mei 2019. Seperti biasa, selama Ramadan, permintaan kebutuhan bahan pokok meningkat. Alhasil, harga barang-barang menjadi naik.

Baca juga : Darmin Sesumbar Inflasi Jelang Lebaran Terkendali

"Dibandingkan Mei 2018 dan 2017, ini (2019) lebih besar. Namun ini tidak bisa dibandingkan secara langsung. Karena pada 2017, Puasa baru mulai di 25 Mei 2017, sedangkan tahun ini Puasa pada 5 Mei 2019," ujar Suhariyanto, dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin (10/6) seperti dikutip antaranews.com.

Realisasi inflasi di Mei ini berada di atas perkiraan Bank Indonesia yang sebesar 0,47 persen. Dari komponen inflasi pada Mei 2019, penyebab utama kenaikan harga adalah kelompok harga barang-barang bergejolak (volatile foods) seperti bahan pangan dan makanan.

Selama Mei 2019, kelompok volatile foods menyumbang andil terhadap inflasi nasional hingga 0,43 persen. Tingkat inflasi volatile foods sendiri mencapai 2,18 persen.

Baca juga : Pertamina Pastikan Pasokan LPG 3 Kg Aman Sampai Lebaran

"Permintaan barang terutama makanan meningkat selama Ramadhan. Kami melihat ini adalah penyebab utama," ujar Suhariyanto.

Sementara dari komponen tarif barang yang diatur pemerintah (administered process), menyumbang andil 0,09 persen dengan tingkat inflasi 0,48 persen. Dari administered prices, tarif transportasi memang menjadi salah satu penyebab inflasi.

Tarif transportasi antarkota menyumbang andil sebesar 0,04 persen, tarif angkutan udara 0,02 persen dan tarif kereta api sebesar 0,02 persen. Sedangkan untuk komponen inflasi inti (core inflation), menyumbang andil 0,16 persen terhadap inflasi nasional dengan tingkat inflasi 0,27 persen di Mei 2019.

Baca juga : Gunakan Masa Tenang Untuk Menimbang Calon Terbaik

"Secara tahunan, kita bisa melihat inflasi inti ini 3,12 persen (yoy) jadi masih di atas tiga persen, jadi ini sekaligus menjawab bahwa tidak mencerminkan adanya pelemahan daya beli," ujar dia. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.