Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bos Lippo Group John Riady Optimis, Tahun Macan Air Tahun Pemulihan

Minggu, 9 Januari 2022 15:09 WIB
Direktur Eksekutif Lippo Group, John Riady (Foto: Lippo Karawaci)
Direktur Eksekutif Lippo Group, John Riady (Foto: Lippo Karawaci)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kendati masih digelayuti kekhawatiran kemunculan varian baru Covid-19, perekonomian nasional diprediksi mulai menunjukkan optimisme pemulihan. Seiring laju pertumbuhan ekonomi yang positif pada rentang 3,5-4 persen di sepanjang 2021, dan banyaknya peluang yang bisa digali di Tahun Macan Air.

Pandangan optimis terhadap perekonomian nasional pada tahun 2022 tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Lippo Group, John Riady.

Meski terdapat beberapa tantangan dari sisi makro terkait inflasi hingga pertumbuhan kredit yang minim, John melihat banyak peluang yang bisa digali, demi meraih pertumbuhan maksimal pada tahun ini.

Baca juga : Lippo Group Genjot Peluang Di Tahun Macan Air

John berpendapat, kesuksesan program vaksinasi yang akan dilanjutkan pada 2022, akan membuat persoalan pandemi Covid-19 menjadi lebih terkendali.

"Karena persentase masyarakat yang telah divaksin lengkap akan semakin tinggi, pemerintah pun sigap mempersiapkan langkah mitigasi dan strategi yang sejauh ini terbukti berhasil,” kata John dalam keterangannya, Minggu (9/1).

Menurutnya, dampak kemunculan varian Omicron tidak akan separah Delta. Hal ini antara lain berkat pelaksanaan program vaksinasi nasional yang telah berjalan, maupun perintah Presiden Jokowi untuk melaksanakan program vaksin booster.

Baca juga : Hasil Liga Spanyol: Awali Tahun, Barca Dan Atletico Petik Poin Penuh

Meski demikian, pagebluk berskala global masih membayangi langkah dan strategi perekonomian akibat gangguan terhadap rantai pasok yang telah memicu terjadinya inflasi di beberapa negara maju. Di samping faktor kebijakan pemangkasan bunga dan pencetakan uang sebelumnya.

“Tentunya, hal ini akan berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Berimbas terhadap arus masuk dan keluar modal dari luar, yang juga akan mempengaruhi nilai tukar maupun pasar keuangan,” jelas John.

Meski begitu, John optimis, Indonesia masih memiliki potensi untuk memetik pertumbuhan yang positif pada tahun 2022.

Baca juga : Industri Pelayaran Optimis Tahun Depan Kembali Menggeliat

Dalam hal ini, Kementerian Keuangan telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional berada di rentang 4,7 - 5 persen. Sementara lembaga global seperti Bloomberg, mematok pertumbuhan ekonomi RI di kisaran 5,2 persen. 

John memaparkan, pandemi Covid-19 yang menghambat interaksi sosial dan mobilitas pada sisi lain telah memunculkan sektor digital yang kuat.

“Dari data yang ada, valuasi ekonomi digital kita sangat tinggi. Begitupun proyeksi hingga beberapa tahun ke depan. Pandemi telah mempercepat akselerasi digital. Karena itu, saya yakin ini akan jadi motor pertumbuhan baru,” ungkap John.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.