Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp 5.960 T

Selasa, 15 Februari 2022 12:53 WIB
Ilustrasi utang. (Foto: ist)
Ilustrasi utang. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan IV-2021 mencapai 415,1 miliar dolar AS atau Rp 5.960,8 triliun. Jumlah ini turun dibandingkan triwulan sebelumnya yang 424,0 miliar dolar AS atau Rp 6.088,6 triliun

Secara tahunan (yoy), posisi ULN triwulan IV-2021 terkontraksi 0,4 persen. Pada triwulan sebelumnya ULN tumbuh 3,8 persen yoy.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, ULN Indonesia pada triwulan IV-2021 tetap terkendali. Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga, di kisaran 35,0 persen.

Baca juga : Ketua Beringin Polman Diusung Jadi Calon Bupati

“Jumlah itu menurun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 37,0 persen," terang di Jakarta, Selasa (15/2).

Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat. Hal ditunjukkan oleh ULN jangka panjang yang lebih dominan dengan pangsa mencapai 88,3 persen dari total ULN. 

Erwin mengatakan, dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. 

Baca juga : Jelang Akhir Pekan Rupiah Turun Tipis

"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," ucapnya.

BI merinci, dari total ULN tersebut, tercatat ULN pemerintah pada triwulan IV-2021 menurun sebesar 200,2 miliar dolar AS atau Rp 2.874,8 triliun, menurun dari posisi triwulan sebelumnya sebesar 205,5 miliar dolar AS atau Rp 2.950,9 triliun.

"Hal ini menyebabkan ULN pemerintah terkontraksi 3,0 persen yoy, setelah tumbuh 4,1 persen yoy pada triwulan III-2021," jelas 

Baca juga : Jinakkan Harga Migor, Pemerintah Guyur Subsidi Rp 7,6 T

Penurunan ULN terjadi seiring beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo dan pelunasan sebagian pokok pinjaman di triwulan IV-2021. Di samping itu, volatilitas di pasar keuangan global yang cenderung tinggi turut berpengaruh pada perpindahan investasi dari SBN ke instrumen lain, sehingga mengurangi porsi kepemilikan investor nonresiden pada SBN.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.