Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Turun Tipis, Utang Luar Negeri RI Capai Rp 5.961,7 T

Senin, 17 Januari 2022 11:46 WIB
Gedung Bank Indonesia. (Foto: ist)
Gedung Bank Indonesia. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada November 2021 menurun. Utang luar negeri tercatat sebesar 416,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 5.961,7 triliun dibandingkan dengan posisi ULN bulan sebelumnya sebesar 422,3 miliar dolar AS atau Rp 6.046,2 triliun.

Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) dan sektor swasta. Secara tahunan, posisi ULN November 2021 tumbuh rendah sebesar 0,1 persen yoy, menurun dibandingkan dengan pertumbuhan ULN bulan sebelumnya sebesar 2,2 persen yoy.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. 

“ULN Indonesia pada November 2021 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 35,5 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 36,1 persen,” jelas Erwin dalam keterangan resmi, Senin (17/1).

Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 89,0 persen dari total ULN. 

Baca juga : Turun Tipis, Cadangan Devisa Desember Capai Rp 2.079 T

“Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” yakinnya.

Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

Posisi ULN pemerintah bulan November 2021 sebesar 202,2 miliar dolar AS lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar 204,9 miliar dolar AS. Hal ini menyebabkan ULN Pemerintah terkontraksi 0,7 persen yoy, setelah tumbuh 2,5 persen yoy pada bulan Oktober 2021.

“Penurunan posisi ULN pemerintah terutama disebabkan penyesuaian aliran modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN), seiring sentimen global yang kembali mendorong tren peningkatan imbal hasil surat utang AS (US Treasury) pasca Federal Open Market Committee (FOMC) meeting,” jelas Erwin.

Di satu sisi, pada November 2021 Pemerintah menandatangani pinjaman dari lembaga multilateral yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program penanganan Covid-19, salah satunya dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) melalui program Additional Financing for Indonesia Emergency Response to Covid-19. 

Baca juga : Pulang Dari Luar Negeri, Wajib Karantina Terpusat Ya

Penarikan ULN dalam periode November 2021 masih diarahkan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah, termasuk upaya penanganan Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel,” jelas Erwin.

Dukungan ULN Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan belanja prioritas hingga bulan November  2021 antara lain, mencakup sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,9 persen dari total ULN Pemerintah), sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,3 persen), sektor jasa pendidikan (16,5 persen), sektor konstruksi (15,5 persen), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (12,0 persen). 

“Posisi ULN Pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen dari total ULN Pemerintah,” kata Erwin.

ULN swasta kembali menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Posisi ULN swasta tercatat sebesar 205,2 miliar dolar AS pada November 2021, menurun dari 208,3 miliar dolar AS pada Oktober 2021. Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi sebesar 2,0 persen yoy pada November 2021, lebih dalam dibandingkan kontraksi 1,0 persen yoy pada periode sebelumnya.

Baca juga : Jelang Nataru, BRI Siapkan Dana Rp 30,4 T

Perkembangan ini disebabkan oleh kontraksi ULN lembaga keuangan (financial corporations) dan korporasi bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) masing-masing sebesar 5,4 persen yoy dan 1,0 persen yoy sejalan dengan pelunasan ULN yang jatuh tempo selama periode November 2021. 

Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor industri pengolahan, serta sektor pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 76,4 persen dari total ULN swasta. ULN tersebut tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 77,7 persen terhadap total ULN swasta. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.