Ukraina Masih Panas, Rupiah Kena Imbasnya

RM.id  Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah 0,14 persen ke level Rp 14.357 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.337 per dolar AS.

Tak jauh berbeda, mayoritas mata uang di Asia tampak lemah terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,02 persen, dolar Singapura minus 0,07 persen, won Korea Selatan minus 0,3 persen, peso Filipina melemah 0,22 persen, ringgit Malaysia minus 0,11 persen, dan baht Thailand turun 0,22 persen.

Baca juga : Ukraina Sampai Tom And Jerry

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya berada di level 96,197 naik dari sebelumnya di level 96,025. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,28 persen ke level Rp 16.136, terhadap poundsterling Inggris naik 0,22 persen ke level Rp 19.345, dan terhadap dolar Australia juga menguat 0,43 persen ke level Rp 10.305.

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra menyatakan, pelemahan disebabkan oleh sentimen negatif terhadap aset berisiko. Hal ini terlihat dari indeks saham Asia yang melemah mengikuti pergerakan indeks saham AS semalam.

Baca juga : Ukraina Memanas, KBRI Kiev: Suasana Masih Kondusif

Menurutnya, sentimen negatif berasal dari meningkatnya kekhawatiran pasar akan potensi perang antara NATO dan Rusia. “Kementerian Luar Negri AS mengindikasikan Rusia belum akan mundur meski telah mendapatkan sanksi ekonomi dari NATO,” kata dia di Jakarta, Kamis (24/2).

Apa lagi, kelompok separatis di Ukraina juga telah meminta bantuan Rusia untuk membantu mempertahankan wilayahnya dari Ukraina. Sejalan dengan itu, Pemerintah Ukraina juga telah mengumumkan pemberlakuan keadaan darurat selama 30 hari ke depan.

Baca juga : Kasus Covid Dunia Menurun, Rupiah Perkasa

"Sentimen negatif ini disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap potensi perang besar antara NATO dengan Rusia," ujarnya.

Ariston memprediksi nilai tukar rupiah bergerak melemah sepanjang hari ini dalam rentang Rp 14.380-Rp 14.400 per dolar AS. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.