Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rusia-Ukraina Panas Lagi, Awal Pekan Rupiah Lemas

Senin, 21 Februari 2022 09:39 WIB
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,05 persen ke level Rp 14.333 per dolar AS dibanding perdagangan pada Jumat (18/2) di level Rp 14.327 per dolar AS.

Pergerakan mata uang di Asia terhadap dolar AS  tercatat bervariatif. Dolar Singapura menguat 0,16 persen, won Korea Selatan naik 0,02 persen, rupee India menguat 0,60 persen, yuan China menguat 0,04 persen, baht Thailand naik 0,06 persen, yen Jepang melemah 0,01 persen, dolar Hong Kong minus 0,01 persen, peso Filipina turun 0,06 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,01 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya melemah 0,16 persen ke level 95,89. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,12 persen ke level Rp 16.259, terhadap poundsterling Inggris minus 0,03 persen ke level Rp 19.494, dan terhadap dolar Australia melemah 0,14 persen ke level Rp 10.303. 

Baca juga : Rugi Main Binary Option, Salah Siapa?

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra menuturkan, nilai tukar rupiah akan mengalami tekanan akibat ketegangan Rusia dengan Ukraina yang masih terus berlanjut.

"Nilai tukar rupiah masih berpotensi tertekan dengan meningkatnya kekhawatiran pasar soal konflik antara Ukraina dan Rusia,” ujar Ariston di Jakarta, Senin (21/2).

Ia mengatakan, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat melaporkan Rusia belum mundur dari perbatasan Ukraina dan malah menumpuk pasukan di sana.

Baca juga : Ketegangan Rusia-Ukraina Belum Reda, Rupiah Rontok lagi

Ariston bilang, akibat ketegangan tersebut, lanjutnya, dikhawatirkan akan menahan laju pertumbuhan ekonomi global. Dengan begitu, pelaku pasar akan keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset yang lebih aman, seperti dolar AS dan emas.

"Pasar masih akan terus memantau perkembangan konflik Rusia dan Ukraina sepanjang minggu ini. Usaha-usaha diplomasi untuk meredakan konflik bisa mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko," ujarnya.

Dari dalam negeri, menurunnya kasus penularan covid-19 dinilai dapat menjadi booster bagi pelaku pasar terhadap kinerja rupiah. Ariston memproyeksi, mata uang Garuda sepanjang hari ini berpotensi bergerak di antara Rp 14.280 hingga Rp 14.350 per dolar AS. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.