Dark/Light Mode

Festival Sarung Majalaya, Kemenkop UKM Perkuat Industri Sarung Lewat Pendekatan Klaster

Minggu, 13 Maret 2022 13:50 WIB
Asisten Deputi (Asdep) Pembiayaan dan Investasi UKM Kemenkop UMKM Temmy Satya Permana (kanan). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Asisten Deputi (Asdep) Pembiayaan dan Investasi UKM Kemenkop UMKM Temmy Satya Permana (kanan). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sarung Majalaya, produk hasil industri tekstil utama daerah Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar) yang sempat populer di seluruh Indonesia, serta beberapa negara Asia, diharapkan terus memperkuat eksistensinya di era digitalisasi.

Untuk itu Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) meminta, para perajin sarung yang menjadi bagian dari industri tekstil ini, bisa kembali menangkap potensi pasar tersebut. Yaitu dengan melakukan berbagai inovasi, sehingga produk sarung yang hanya ada di Indonesia ini, bisa semakin diminati konsumen global.

Asisten Deputi (Asdep) Pembiayaan dan Investasi UKM Kemenkop UMKM Temmy Satya Permana menambahkan, perajin sarung yang berada dalam naungan Forum UMKM Nuswantara (FUN) ini bisa menginisiasi agar produk sarung UMKM Majalaya masuk ke marketplace yang lebih besar lagi.

"Tentunya dengan kualitas yang baik, artinya nyaman dipakai dan memiliki banyak corak. Sama seperti batik, diharapkan sarung bisa terus mendunia," ujar Temmy dalam acara Festival Sarung Majalaya, di Majalaya, Bandung, Jabar, Sabtu (12/3).

Baca juga : Gaet BPS, Kemenkop UKM Percepat Basis Data Tunggal Koperasi Dan UMKM

Diketahui festival tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Koperasi Prov Jabar Kusmana Hartadji, Direktur Ekonomi Syariah Ikopin University Wawan Lalu Setiawan, dan berbagai komunitas maupun pegiat UMKM seperti HIPMI, Republik Bikers Indonesia, serta komunitas-komunitas textil serta seni dan tradisi lainnya.

Saat ini Kemenkop UKM juga sambungnya, mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi dengan Dinas UMKM di kabupaten/kota maupun provinsi.

Menurutnya, kolaborasi menjadi faktor pendukung yang juga sangat penting. Selain itu juga dilakukan pendekatan industri tekstil sarung ini melalui sistem klaster. Temmy menegaskan, suatu produk bisa sustain jika dicintai penduduk aslinya.

"Sejauh mana masyarakat Majalaya sendiri mencintai sarung. Jangan bermimpi kalau Sarung Majalaya bisa dicinta masyarat luas bahkan dunia, kalau masyarakat sendiri tidak memakai dan mencintainya," imbuhnya.

Baca juga : Kemenkop UKM Jajaki Kolaborasi Dengan Qasir

Tak hanya itu, konsep agregasi dan standarisasi mutu untuk selalu ditingkatkan. "Sehingga orang yang datang ke Majalaya sudah memiliki kualitas yang sama. Ke depan akan tercipta sarung Majalaya yang tercertified," ungkap Temmy.

Sarung Majalaya merupakan produk kreativitas lokal yang menjadi kebanggaan bagi masyarakat Majalaya, Jawa Barat dan bangsa Indonesia. Corak, motif, dan warna berbeda dari hasil karya Sarung memiliki filosofi-filosofi tinggi yang dapat menjadi identitas dan brand lokal.

Sarung Majalaya adalah hasil industri tekstil utama Majalaya yang sempat populer di seluruh Indonesia serta beberapa negara Asia. Variasi sarung poléng Majalaya beragam, mulai dari poléng camat, poléng haji, poléng totog, poléng bolégbag, poléng taliktik, hingga poléng namicalung.

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, digelarnya Festival Sarung Majalaya ini, sebagai bentuk apresiasi kebudayaan dengan sikap menghargai hasil karya dan produksi lokal.

Baca juga : Wapres Dorong Pengembangan Industri Kesehatan Syariah

"Kita bangga dengan produk sarung dari berbagai daerah sebagai kekayaan budaya bangsa, yang tidak dimiliki oleh negara lain di dunia," ujar Menteri Teten dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/3).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.