Dark/Light Mode

Wapres Dorong Pengembangan Industri Kesehatan Syariah

Senin, 28 Februari 2022 21:18 WIB
Wapres, Maruf Amin
Wapres, Maruf Amin

RM.id  Rakyat Merdeka - Ekonomi dan keuangan syariah dipercaya menjadi instrumen penting dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional di berbagai sektor, termasuk di pelayanan kesehatan. 

“Pemerintah terus mendorong pengembangan industri kesehatan syariah guna  mendukung kekuatan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” ucap Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin saat memberikan keynote speech secara virtual pada acara Webinar Nasional “Peran Rumah Sakit Syariah dalam Penguatan Ekosistem Ekonomi Syariah di Indonesia” di Banten, Senin (28/2).

Lebih jauh Wapres mengungkapkan, menurut data Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (Mukisi) per 12 Januari 2022, saat ini terdapat 3.120 rumah sakit di Indonesia, baik rumah sakit swasta maupun rumah sakit Pemerintah. 

Sekitar 500 RS menjadi anggota Mukisi. Dari 71 rumah sakit syariah yang ada di Indonesia, hanya 24 yang telah mendapatkan sertifikat resmi. Selebihnya, ada 9 rumah sakit dalam proses prasurvei, 18 pendampingan, 2 re-sertifikasi syariah, dan 18 sedang proses mendaftar pendampingan.

Baca juga : Wapres: Pemerintah Dorong Pengembangan Industri Kesehatan Syariah

Wapres pun berharap, industri kesehatan syariah tidak hanya melibatkan institusi penyedia layanan kesehatan syariah, seperti rumah sakit, tetapi juga penyedia fasilitas seperti alat kesehatan, obat-obatan dan farmasi.

“Ke depan diharapkan semakin banyak tersedia layanan kesehatan syariah yang terstandardisasi dan produk-produk halal dalam industri kesehatan,” tuturnya.

Dalam sambutanya, Wapres mencermati rumah sakit menghadapi beban ganda pelayanan kesehatan. Selain memberikan pelayanan kesehatan pasien umum, juga harus memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19.

Untuk itu, Ia mendorong rumah sakit membuat berbagai inovasi agar tetap mampu memberikan pelayanan kesehatan dengan, baik dan optimal, serta memanfaatkan digitalisasi pelayanan kesehatan, seperti telemedicine. 

Baca juga : Bamsoet: Perlu Regulasi Dan Penegakan Hukum Aset Kripto Dan Digital Trading

“Sekalipun beban rumah sakit meningkat di masa pandemi, saya berharap rumah sakit tetap mengedepankan kualitas/mutu pelayanannya, termasuk rumah sakit syariah,” imbaunya.

Di sisi lain, Wapres menjelaskan, bahwa Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan akses dan mutu pelayanan rumah sakit, salah satunya melalui transformasi sistem rujukan atau rumah sakit.

“Transformasi dilakukan antara lain melalui akreditasi rumah sakit, sister hospital dengan rumah sakit unggulan di luar negeri, pengembangan center of excellence, serta pendidikan dan penelitian,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Wapres berpesan agar masyarakat dapat berkontribusi dalam memajukan ekonomi dan keuangan syariah, khususnya bagi Stif Syentra agar dapat mengembangkan riset dan kajian di bidang industri kesehatan syariah.

Baca juga : Lestari Dukung 1 Maret Jadi Hari Penegakan Kedaulatan Negara

“Saya mengajak partisipasi seluruh pihak untuk mendukung pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air,” pesannya.

Sebelumnya, Ketua Stif Syentra, Siti Haniatunnisa menyebutkan akan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional melalui pilar-pilar ekonomi syariah, serta akan terus menciptakan SDM unggul melalui ilmu Islam, khususnya dalam bidang fikih kontemporer, hukum Islam, dan ekonomi syariah.

“Kami memiliki peranan menyiapkan SDM yang menopang program-program terkait bidang hukum Islam dan ekonomi syariah. Kami ingin ikut berperan dalam membangun pilar-pilar ekonomi syariah yang diharapkan dapat berdampak pada ekonomi nasional,” imbuhnya. [MFA]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.