Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dirut BTN Berkunjung Ke Rakyat Merdeka

Ini Saat Yang Tepat Milenial Beli Rumah

Jumat, 1 April 2022 06:40 WIB
Dirut PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Haru Koesmahargyo (kiri) saat podcast santai soal tips anak muda beli rumah, bersama Dirut Rakyat Merdeka dan CEO Rakyat Merdeka Group, Kiki Iswara Darmayana di Graha Pena Jakarta, Kamis (31/3). (Foto: Rizki Syahputra/RM).
Dirut PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Haru Koesmahargyo (kiri) saat podcast santai soal tips anak muda beli rumah, bersama Dirut Rakyat Merdeka dan CEO Rakyat Merdeka Group, Kiki Iswara Darmayana di Graha Pena Jakarta, Kamis (31/3). (Foto: Rizki Syahputra/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapan waktu yang tepat bagi kalangan milenial punya rumah? Ya, sekarang. Sebab, saat ini, pemerintah memberikan banyak kemudahan dan keringanan kredit rumah.

Salah satunya, suku bunga hanya 5 persen dengan jangka waktu panjang, sampai 20 tahun.

Keringanan kredit rumah ini, disampaikan Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Haru Koesmahargyo, saat berkunjung ke Kantor Rakyat Merdeka Group, di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, kemarin.

Haru tiba pukul 13.10 WIB. Kedatangan Heru disambut hangat Direktur Utama Rakyat Merdeka dan CEO Rakyat Merdeka Group Kiki Iswara Darmayana beserta jajaran direksi. Yaitu Ratna Susilowati, Maria Hanief, dan Triphonia Istiarini. Hadir juga Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka Riki Handayani, Wakil Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka Kartika Sari dan Pemimpin Redaksi RM.id Firsty Hestyarini.

Pertemuan yang digelar secara hybrid ini juga diikuti jajaran redaksi Rakyat Merdeka. Mulai dari Chief Executive Editor (CEE), Redaktur Eksekutif, sampai reporter.

Baca juga : Dukung Event MotoGP Series, IndiHome Ajak Pelanggan Nonton Gratis Di Mandalika

Sementara Haru didampingi Direktur Operasi, Teknologi Informasi, dan Digital Banking BTN Andi Nirwoto, Kepala Divisi Digital Channel BTN Tan Jacky Chen dan Corporate Secretary Ari Kurniaman.

Haru mengaku happy bisa bersilaturahmi ke Kantor Rakyat Merdeka. Apalagi, dia menjadi yang pertama dari bos bank BUMN berkunjung di saat pandemi.

“Saya sangat tersanjung bisa disebut pertama ke sini. Tapi, mohon maaf, juga jangan dibilang nekat. Sudah Covid-19, tetap datang. Kami bismillah sudah vaksin, booster dan sehat," kata Haru, disambut gelak tawa yang hadir.

Di awal pemaparan, Haru menjelaskan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan ajakan menjadi developer.

Dia menjelaskan, BTN bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama Circle mendidik santri menjadi pemain proyek properti.

Baca juga : Kurikulum Merdeka Dan Peningkatan Minat Belajar Siswa

Hal itu sudah dilakukan BTN di sejumlah pondok pesantren di beberapa daerah. Misalnya, Pondok Pesantren Buntet di Cirebon, Jawa Barat; Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur; dan ponpes di Purwokerto, Jawa Tengah.

"Kami ajari bagaimana mengurus izin mencari pinjaman bank untuk membangun rumah, memasarkan, dan sebagainya. Karena sekarang itu permintaan tinggi, tapi penyediaannya kurang," terangnya.

Dia melanjutkan, BTN telah membiayai pembangunan 5 juta unit rumah. Namun, sejak tahun lalu, masih punya pekerjaan membangun 200 ribu unit rumah.

Rinciannya, 120 ribu rumah kelas subsidi dan 80 ribu rumah kelas komersial.

Dia lalu mengungkapkan hal miris yang dialami masyarakat Indonesia. Ternyata, saat ini, masih ada 11 juta orang Indonesia belum punya rumah.

Baca juga : Didukung Listrik PLN, Petani Muda Ini Bawa Pertanian Bali Kian Modern

"Yang BTN deliver hanya 200.000 unit. Tapi, kita megang pangsa rumah subsidi 85 persen. Di saat bersamaan, masyarakat yang juga membutuhkan rumah terus tambah karena geser usia," ujarnya.

Siapa itu? Pengantin baru. Dalam setahun, kurang lebih ada 1,8 juta orang menikah. Artinya, setiap tahun pasangan suami-istri baru dari usia milenial bertambah.

"Jumlah pengajuan pinjaman menengah ke bawah untuk KPR, 50 persen di usia 30 tahun ke bawah. Nah, kalau ditambah di usia 40 tahun ke bawah, jumlahnya 80-89 persen pengajuan KPR menengah," terang mantan Direktur Keuangan BRI itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.