Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ancaman Pandemi Sudah Berkurang, Yang Sekarang Nakutin Adalah Kenaikan Harga

Selasa, 5 April 2022 17:18 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual dari Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/4). (Foto: BPMI)
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual dari Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/4). (Foto: BPMI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku telah menerima arahan dari Presiden Jokowi untuk lebih rinci melihat harga pangan, energi, dan berbagai pilihan yang bisa diambil. Agar daya beli masyarakat dan momentum ekonomi tetap terjaga. APBN pun stabil. 

Dari sisi APBN, Sri Mul menegaskan, pihaknya akan mengantisipasi kenaikan harga berbagai komoditas Seperti minyak, gas, batu bara, nikel, serta minyak sawit mentah atau CPO.

Pasalnya, meski kenaikan harga tersebut akan memberikan daya tambah dari sisi penerimaan negara, namun rambatan inflasi globalnya akan memukul masyarakat.

Baca juga : Tiket KA Lebaran Sudah Bisa Dipesan, Jangan Sampai Kehabisan

"Perlu diputuskan langkah-langkah untuk menjaga. Kalau dulu tantangan dan ancaman bagi masyarakat adalah pandemi, sekarang tantangan dan ancaman bagi masyarakat adalah kenaikan dari barang-barang tersebut,” beber mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Sri Mul juga menyampaikan, Presiden Jokowi meminta para menteri melaksanakan berbagai program untuk pemulihan ekonomi.

Total anggaran untuk program pemulihan ekonomi dalam kerangka Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) mencapai Rp 455 triliun.

Baca juga : Kemenkeu: Barang Yang Diterima Penonton MotoGP Tak Ada Kaitannya Dengan Lelang

“Program pemulihan ekonomi dalam kerangka PCPEN ini akan difokuskan kepada program-program seperti labour-intensive. Atau program untuk meningkatkan ketahanan dan penciptaan kesempatan kerja. Terutama, untuk Kementerian PUPR, dan kementerian-kementerian lainnya,” terang Sri Mul.

Selain itu, Kepala Negara juga meminta agar jajarannya meningkatkan langkah-langkah koordinasi di bidang ketahanan pangan. Seperti pembukaan lahan, irigasi, dan ketersediaan pupuk serta bibit.

Sri menuturkan, situasi dunia saat ini tidak mudah. Sehingga, ketahanan pangan dan ketahanan energi adalah salah satu hal yang harus ditingkatkan.

Baca juga : Eksekusi Formula E Cuma Asal Jadi

“Tadi Bapak Presiden instruksikan. Siklus untuk padi, jagung, dan kedelai biasanya tidak lebih dari tiga bulan. Jadi, seharusnya bisa direspons secara lebih cepat oleh kementerian terkait. Bekerja sama dengan pemerintah daerah,” ujarnya.

Sri Mul.kembali menegaskan, instrumen APBN akan terus dioptimalkan untuk menjaga daya beli masyarakat. Sekaligus mendorong pemulihan ekonomi.

"Dari sisi APBN, kita akan mendukung untuk langkah-langkah mengamankan masyarakat kita. Terutama, yang tadi merasakan tekanan akibat dampak global, yang memang dirasakan seluruh dunia. Di sisi lain, kita harus menggunakan APBN secara tepat. Sehingga bisa betul-betul menjaga keselamatan rakyat, menjaga keselamatan ekonomi, dan menjaga kesehatan dari APBN,” tegas Sri Mul. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.