Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kebijakan Perdagangan Terbuka Bantu Pulihkan Ekonomi Indonesia
Selasa, 12 April 2022 11:52 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Indonesia perlu menjalankan kebijakan perdagangan terbuka dan minim restriksi untuk membantu memulihkan perekonomiannya.
Proses pemulihan ekonomi global yang sedang berjalan terganggu oleh beberapa hal, salah satunya invasi Rusia ke Ukraina, yang mengganggu kelancaran rantai pasok.
“Indonesia perlu secara konsisten menunjukkan komitmennya dalam perdagangan internasional lewat perdagangan terbuka. Perdagangan terbuka dapat melancarkan pasokan bahan baku dan meminimalisir dampak kenaikan harga berbagai komoditas,” terang Kepala Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta.
Baca juga : Top, Kebijakan OJK Sukses Dongkrak Perusahaan Besar untuk IPO
Walaupun terlibat aktif dalam berbagai kerja sama internasional, Pemerintah masih memberlakukan sistem perdagangan yang cukup protektif dan memberlakukan hambatan non tarif.
Kebijakan seperti ini, lanjutnya, tidak akan berdampak positif dalam jangka panjang karena Indonesia masih membutuhkan impor untuk berbagai bahan baku.
Penerapan hambatan non-tarif di Indonesia dapat menyebabkan kenaikan biaya produksi. Hal ini berdampak pada menurunnya daya saing produk Indonesia di pasar internasional.
Baca juga : Mudik Gerakkan Ekonomi Rakyat
Selain itu, proses bongkar muat yang tidak efisien juga menimbulkan kerugian waktu dan ekonomi.
Harus diakui kata Felippa, Indonesia masih membutuhkan impor untuk mendukung industri. Namun hal ini memang diperlukan untuk menambah nilai tambah produknya yang akan meningkatkan daya saing.
"Pada akhirnya hal ini akan berdampak pada perekonomian kita, karena dapat mengundang investasi, membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan mendorong konsumsi nasional,” ungkapnya.
Baca juga : Mau Mudik Lebaran Dengan Tenang, Puan: Penuhi Hak THR Pekerja
Pemerintah juga perlu memangkas regulasi yang menghambat investasi dan menghambat kinerja ekspor Indonesia.
Masuknya investasi diharapkan dapat menggerakkan perekonomian nasional, menggerakkan sektor-sektor strategis dan membuka peluang kerja sama dengan pemerintah serta perusahaan dari negara lain.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya