Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Harga Kebutuhan Pokok Melonjak Kerek Inflasi, Pemulihan Ekonomi Terancam

Kamis, 7 April 2022 18:21 WIB
Diskusi Infobank bertajuk Harga Kian Mahal, Recovery Terganggu? secara virtual, Kamis (7/4). (Foto: Ist)
Diskusi Infobank bertajuk Harga Kian Mahal, Recovery Terganggu? secara virtual, Kamis (7/4). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Melonjaknya harga kebutuhan pokok lantaran tarif Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dinaikkan, dikhawatirkan bakal meningkatkan inflasi. Inflasi yang meningkat bisa menghambat proses pemulihan akibar pandemi Covid-19 tahun ini.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, menjelang Ramadhan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2022 mengalami inflasi sebesar 0,66 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Menurut BPS, inflasi Maret 2022 merupakan tertinggi sejak Mei 2019. Sedangkan secara tahunan, inflasi pada Maret 2022 mencapai 2,64 persen (year-on-year/yoy) dan secara tahun berjalan mencapai 1,20 persen (year-to-date/ytd).

Tercatat, ada tiga penyumbang terbesar inflasi Maret 2022 berdasarkan kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya. Kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,47 persen (mtm) dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,38 persen.

Baca juga : BI DKI Klaim Inflasi Masih Terkendali

Menyoal ini, Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, pada April ini inflasi diperkirakan bakal meningkat karena dipicu oleh beberapa hal yang berpotensi akan menggerakkan tingkat inflasi. Menurutnya, ada demand yang polanya meningkat di bulan puasa atau Lebaran, sedangkan di sisi lain ada kebijakan pemerintah yang berpotensi untuk terjadinya inflasi. 

“April ini dugaan saya tinggi (inflasi), karena ada banyak tekanan dari faktor eksternal,” kata Margo dalam diskusi Infobank bertajuk Harga Kian Mahal, Recovery Terganggu? secara virtual, Kamis (7/4).

Momentum Puasa dan jelang Idul Fitri sambung Margo, turut mendorong permintaan beberapa bahan pokok. BPS sendiri mencatat terdapat peningkatan harga pada cabai merah, minyak goreng, dan telur ayam ras di Maret. Kemudian, bahan bakar rumah tangga dan emas perhiasan juga menjadi beberapa komoditas yang menyumbang inflasi.

Baca juga : Gandeng KADIN, KKP Kerek Investasi Berbasis Ekonomi Biru

Ditambah lagi dari sisi kebijakan, pemerintah sendiri telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang berpotensi meningkatkan inflasi sejak Januari lalu. Kebijakan tersebut antara lain adalah penyesuaian harga LPG pada 27 Februari 2022. Penyesuaian harga BBM jenis Pertamax per 1 April 2022, dan penyesuaian PPN menjadi 11 persen di 1 April 2022. 

“Hal ini turut mendorong tingkat inflasi di bulan April ini. Bahkan tak menutup kemungkinan inflasi hingga akhir tahun juga ikut terdampak,” ujarnya.

Margo pun mengatakan, potensi peningkatan inflasi yang tinggi harus segera diantisipasi. Menurutnya ada beberapa dampak dan bahaya yang bisa timbul dari peningkatan inflasi yang tidak terkendali.

Baca juga : Puan Pengen Pemulihan Ekonomi Dirasakan Rakyat, Jangan Cuma Di Atas Kertas

Pertama adalah dampak pada penurunan daya beli masyarakat. Konsumsi rumah tangga saat ini memiliki share terbesar dari total PDB Indonesia. Hal ini tentu dikhawatirkan akan menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tengah masuk masa pemulihan.

Kedua, inflasi yang tinggi di bahan pangan akan membebani masyarakat menengah bawah. Ketiga, inflasi yang tidak terkendali dalam jangka panjang akan menambah angka kemiskinan yang ada.

Keempat, inflasi yang tinggi terjadi akan menganggu kinerja mitra dagang yang akhirnya mengurangi output perekonomian. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya beban biaya produksi. Kelima dan terakhir adalah berkurangnya output perekonomian akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja yang akan menambah tingkat pengangguran.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.