Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Singtel Sebut Indonesia Pasar Strategis Bisnis Data Center

Jumat, 15 April 2022 13:56 WIB
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah (kiri) bersama CEO Singtel Group Yuen Kuan Moon (kanan) disaksikan Menteri BUMN, Erick Thohir (belakang tengah) dan Wakil Menteri II BUMN, Kartika Wirjoatmodjo (belakang kanan), menandatangani MoU kolaborasi untuk pengembangan bisnis data center regional serta integrasi layanan fixed dan mobile broadband antara Telkom & Singtel di Jakarta, Kamis (14/4).
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah (kiri) bersama CEO Singtel Group Yuen Kuan Moon (kanan) disaksikan Menteri BUMN, Erick Thohir (belakang tengah) dan Wakil Menteri II BUMN, Kartika Wirjoatmodjo (belakang kanan), menandatangani MoU kolaborasi untuk pengembangan bisnis data center regional serta integrasi layanan fixed dan mobile broadband antara Telkom & Singtel di Jakarta, Kamis (14/4).

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam rangka memperkuat bisnis digital perusahaan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menjalin kerja sama strategis dengan Singtel. Perusahaan telekomunikasi terkemuka di Asia ini menyebut Indonesia adalah pasar strategsi dari bisnis data center..

Kerja sama ini dituangkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dan CEO Singtel Group, Yuen Kuan Moon, yang disaksikan Menteri BUMN, Erick Thohir di Kementerian BUMN. 

Dalam sambutannya, Menteri Erick mengatakan, sebagai Badan Usaha Milik Negara yang tengah bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital, Telkom harus mampu mengembangkan kepemimpinan teknologi tidak hanya memberikan layanan terbaik bagi pelanggan di Indonesia namun juga ikut mengawal transformasi digital Indonesia. 

“Hal ini membutuhkan berbagai terobosan tidak hanya dalam peningkatan kompetensi digital namun juga perubahan bisnis model dengan memanfaatkan kemitraan strategis yang dapat mengakselerasi transformasi perusahaan,” ujar Erick menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) Telkom dan Singtel Group di Jakarta Kamis (14/4).

Baca juga : Duet Bareng Singtel, Telkom Wujudkan Mimpi Jadi Pemain Data Center Berskala Global

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah menuturkan, saat ini TelkomGroup tengah melakukan konsolidasi bisnis data center guna menjawab tantangan transformasi digital ke depan. Regional data center merupakan kelanjutan dari strategi konsolidasi data center ini sekaligus menjadi bukti komitmen untuk menjawab kebutuhan sekaligus menangkap peluang agar dapat membuka jalan perusahaan untuk menjadi global scale data center player. 

“Singtel dengan kekuatan dan pengalamannya menjadi salah satu mitra strategis dan tepat bagi Telkom dalam mengembangkan bisnis data center regional ini,” ungkap Ririek.

Selain pengembangan bisnis data center, Telkom dan Singtel juga menjajaki kerja sama implementasi integrasi bisnis fixed dan mobile broadband. Integrasi bisnis ini sudah mulai dijalankan Telkom melalui sinergi layanan IndiHome dengan Telkomsel. 

Sejalan dengan arahan Kementerian BUMN, integrasi kedua bisnis tersebut akan memberikan kemudahan bagi pelanggan memperoleh pengalaman digital terbaik dalam menikmati layanan internet dan bundling, serta kemudahan-kemudahan lain dari layanan TelkomGroup di mana saja. 

Baca juga : Tingkatkan Akses Pangan Berkualitas, Pasar Mitra Tani Kalbar Gelar Pangan Murah

Inisiatif ini lanjut Ririek, nantinya akan mempertahankan kepemimpinan TelkomGroup di portofolio bisnis broadband, di mana Telkom akan fokus pada segmen B2B dan Telkomsel fokus pada segmen B2C.

“Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan nilai tambah bagi kedua perusahaan, stakeholders, dan masyarakat,” ujarnya.

Telkom kini memiliki serta mengelola 27 data center, baik dalam maupun luar negeri. Telkom juga sedang membangun sebuah Hyperscale Data Center (HDC) berkapasitas total 75 MW dan mampu menampung 10 ribu rak, di mana tahap pertama dengan kapasitas 22 MW ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal II/2022. Data center ini nantinya ditujukan tidak hanya untuk perusahaan dan instansi di Indonesia, tapi juga perusahaan asing hingga global player.

Indonesia Pasar Strategis 

Baca juga : Investasi Di Pasar Modal Syariah Halal Dan Aman

Sementara CEO Singtel Group, Mr Yuen Kuan Moon mengatakan, kemitraan ini merupakan langkah penting bagi pengembangan platform data center melalui sinergi aset, kompetensi, dan network yang dimiliki oleh dua perusahaan pemimpin pasar data center di Indonesia dan Singapura. 

Sebagai ekonomi digital terbesar di ASEAN, Indonesia merupakan pangsa pasar strategis dari bisnis data center yang dapat memperluas footprint platform di tiga lokasi dengan pertumbuhan tercepat di kawasan, yakni Indonesia, Singapura, dan Thailand. 

“Platform ini akan mendukung kebutuhan transformasi digital dari pelanggan yang ingin menjangkau Indonesia, dan sekaligus menyediakan platform bagi bisnis di Indonesia untuk menjangkau ke luar negeri. Kami berharap dapat memperluas kerja sama jangka panjang dengan TelkomGroup untuk mengoptimalkan tren dan peluang pasar yang luar biasa,” pungkasnya.[MFA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.