Dark/Light Mode

KASAD: TNI AD Siap Dukung PLN Listriki Nusantara

Rabu, 20 April 2022 22:13 WIB
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman. (Dok. PLN)
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman. (Dok. PLN)

 Sebelumnya 
Dia pun berharap peningkatan kerja sama ini dapat menjadi momentum dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelayanan PLN selaku BUMN dalam hal penyediaan energi listrik untuk menunjang pembangunan nasional.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengapresiasi dukungan yang luar biasa dari TNI AD.

Menurut dia, tugas penyediaan tenaga listrik oleh PLN akan terasa makin mudah dan makin ringan dengan banyaknya dukungan dari masyarakat dan instansi pemerintah terkait, termasuk dari TNI AD.

Tak hanya itu, dukungan dari TNI AD akan semakin memperkuat PLN di bidang perencanaan. Dengan adanya kolaborasi ini, TNI AD bisa memberikan informasi kepada PLN terkait potensi wilayah yang selama ini belum terjamah.

Melalui informasi tersebut, PLN kemudian membuat perencanaan pembangunan kelistrikan secara komprehensif.

Baca juga : Kemenpora Siap Dukung PSSI Sukseskan Gelaran Piala Dunia U-20

"Kekuatan kami di bidang teknologi dan investasi, digabungkan dengan kekuatan di bidang teritorial dan kemampuan menghadapi bentang alam yang luar biasa, dan juga tantangan sosial politik TNI AD, diharapkan dapat menyelesaikan semuanya," ujar Darmawan.

Bukti nyata jalinan kerja sama antara PLN dengan TNI AD pun langsung tertuang melalui penandatanganan Rencana Kerja Teknis, tentang Pendampingan Penguatan Binter pada Kegiatan Pre Feasibility Study dan Feasibility Study potensi hidro pada daerah aliran sungai (DAS) Mamberamo, Papua.

Sinergi ini diharapkan dapat mengakselerasi penyusunan rencana pembangunan PLTA terbesar di Indonesia Timur.

Darmawan mengatakan dukungan dari TNI AD ini diharapkan dapat memberikan masukan-masukan kepada PLN dalam pengembangan PLTA yang berpotensi akan menghasilkan listrik bersih sebesar 23 Giga Watt (GW) ini.

"Pembangkit hydro PLN ahlinya, sejak tahun 1960-an kami bangun PLTA. Masalah investasi kami masih bisa atasi. Tetapi di Mamberamo ada bentang alam, bentang budaya, dan bentang sosial politik yang kami tidak paham," ujarnya.

Baca juga : STY Soroti Fisik Skuad Garuda Nusantara

Menurut Darmawan, kehadiran PLTA dengan skala besar di Bumi Cendrawasih ini sangat penting bagi pengembangan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.

Saat ini, pengembangan pembangkit EBT masih terkendala mahalnya biaya yang harus dikeluarkan.

Sebagai informasi, energi termurah saat ini berasal dari batu bara hanya memakan biaya sebesar USD 5-6 sen per kilo Watt hour (kWh).

Sedangkan energi dari panas bumi membutuhkan biaya sekitar USD 9-13 sen per kWh, PLTA harganya juga mulai dari USD 8-13 sen per kWh.

Maka dari itu, Darmawan menegaskan, ada anggapan di sektor energi bahwa kalau mau energi murah ya dari sumber yang kotor, sementara kalau mau bersih investasinya mahal.

Baca juga : Kepala Adat Dayak Ini Dukung Penuh IKN Nusantara

Masuknya PLTA Mamberamo akan menepis anggapan tersebut dengan menghadirkan energi bersih dengan biaya yang cukup terjangkau.

"Maka dilema kita kalau mau listrik murah itu kotor, kalau mau bersih itu mahal, bisa dipecahkan. Karena ada listrik yang murah sekaligus bersih di Mamberamo," sebut Darmawan. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.