Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kemarin, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman manggung di Monumen Nasional, Jakarta. Dia menghadiri apel besar TNI AD. 2.655 personel TNI AD se-Jabodetabek dari berbagai kesatuan hadir dalam acara itu. Dalam apel besar itu, Dudung kembali pidato yang menyinggung gerakan radikal radikul.
Dalam sambutannya, Dudung yang mengenakan seragam lengkap TNI AD menjelaskan maksud digelarnya apel gelar pasukan ini. Kata dia, apel gelar pasukan ini memiliki makna sangat strategis bagi TNI AD sebagai salah satu bentuk sederhana untuk mengukur kesiapsiagaan pasukan.
“Apel pasukan itu juga untuk mengantisipasi perkembangan lingkungan strategis, baik lingkup global, regional, maupun nasional yang berkembang sangat dinamis dan kompleks,” kata Dudung yang terlihat memegang secarik kertas.
Baca juga : FIA Jadi Rumah Pencari Keadilan
Eks Pangkostrad ini mengatakan, apel gelar pasukan ini juga guna mengecek kondisi prajuritnya secara langsung di lapangan. Karena apabila mengambil keputusan atau kebijakan harus melihat kondisi prajurit di lapangan.
Setelah menjelaskan maksud digelarnya apel akbar ini, barulah Dudung menyinggung soal gerakan radikal radikul. Menurutnya, saat ini kelompok-kelompok radikal sudah sangat cepat perkembangannya. Bahkan hanya dalam hitungan menit, sudah masuk ke segala lini. “Saya menyampaikan hasil rapim Kemhan, bahwa kelompok-kelompok radikal sudah masuk di beberapa elemen masyarakat. Baik mahasiswa, maupun elemen-elemen lainnya,” ungkapnya
Karena itu, dia meminta kepada para prajurit TNI AD untuk segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Prajurit TNI AD, kata dia, harus peka dan mampu mengantisipasi perkembangan itu. Dudung juga memerintahkan jajarannya untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat soal bahaya paham radikal.
Baca juga : Bertemu KSAD Malaysia, Dudung Bicara Perbatasan
“Saya ingatkan ke seluruh prajurit TNI AD bahwa kalian sangat strategis. Oleh karena itu pahami dan kuasai betul dimana letak perkembangan yang mereka lakukan, dan jangan pernah ragu menghadapi mereka dan kita siap untuk menghadapi situasi apapun,” ujar eks Pangdam Jaya ini.
Selain itu, Dudung meminta jajarannya tak terbuai oleh ancaman kelompok radikal dari luar saja. Melainkan juga perlu waspada kemungkinan ancaman dari internal. “Komandan sudah menentukan langkah antisipasi, kewaspadaan agar prajurit kita siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi,” bebernya.
Terkahir, Dudung meminta prajurit TNI menjadi petarung dalam menegakkan kedaulatan Indonesia. Ia mengatakan, Indonesia adalah negara dengan ribuan pulau, namun dengan Pancasila, bisa bersatu dan tegak berdiri.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya