Dark/Light Mode

Pajak & Devisa Penting, Tapi Rakyat Lebih Utama

Jokowi Cabut Larangan Ekspor Migor & Bahan Bakunya, Begitu Kebutuhan Domestik Terpenuhi

Rabu, 27 April 2022 20:56 WIB
Presiden Jokowi dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/4). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/4). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengaku mengikuti dengan seksama, dinamika mengenai keputusan pelarangan ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng, di tengah masyarakat.

"Saya ingin menegaskan, bagi pemerintah, kebutuhan pokok masyarakat adalah yang utama. Ini prioritas paling tinggi dalam pertimbangan pemerintah, setiap kali mengambil keputusan," kata Jokowi dalam keterangan pers virtual, Rabu (27/4).

Jokowi menyebut, situasi yang dihadapi Indonesia saat ini sangat ironis. Karena masyarakat sulit mendapatkan minyak goreng. Sementara faktanya, Indonesia adalah negara produsen minyak sawit terbesar di dunia.

Karena itu, Jokowi meminta para pelaku usaha minyak sawit untuk melihat masalah ini dengan lebih baik. Dengan lebih jernih. 

Baca juga : Breaking News: Mulai 28 April, Jokowi Larang Ekspor Migor & Bahan Bakunya

"Saya sebagai Presiden, tak mungkin membiarkan itu terjadi. Sudah empat bulan kelangkaan minyak goreng berlangsung, dan pemerintah sudah mengupayakan berbagai kebijakan. Namun belum efektif," ucap Jokowi.

Karena itu, pemerintah memutuskan melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng ke luar negeri. Larangan itu berlaku untuk ekspor dari seluruh wilayah Indonesia. Termasuk, dari kawasan berikat.

Jokowi mengakui, larangan ini memang menimbulkan dampak negatif. Berpotensi mengurangi produksi. Hasil panen petani tak terserap. 

Namun, dia meyakinkan, tujuan kebijakan ini adalah untuk menambah pasokan dalam negeri. Hingga pasokan melimpah. 

Baca juga : Zepeto Bakal Gelar Kampanye Virtual Perayaan Ramadan dan Lebaran Terbesar

"Saya minta kesadaran industri minyak sawit, untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri. Prioritaskan dulu dalam negeri. Penuhi dulu kebutuhan rakyat. Semestinya, kalau melihat kapasitas produksi, kebutuhan dalam negeri bisa dengan mudah tercukupi," tutur Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, volume bahan baku minyak goreng yang kita produksi dan kita ekspor, jauh lebih besar dibanding kebutuhan dalam negeri. Sehingga, masih ada sisa kapasitas yang sangat besar.

"Jika kita semua mau, dan punya niat untuk memenuhi kebutuhan rakyat sebagai prioritas. Dengan mudah, kebutuhan dalam negeri dapat tercukupi," ucap Jokowi.

"Jadi, patokan saya untuk mengevaluasi kebijakan itu adalah, begitu kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi, saya akan cabut larangan ekspor. Karena saya tahu, negara perlu pajak. Perlu devisa. Perlu surplus terhadap perdagangan. Tapi, memenuhi kebutuhan rakyat adalah prioritas yang lebih penting," tandasnya. [HES]

Baca juga : Bank Raya Catat Kenaikan Laba Hingga 167,03 Persen

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.