Daging Sapi Diramal Tembus 180 Ribu/Kg

 Sebelumnya 
“Tetapi, sejak 2017, harga daging sapi segar tidak pernah tercapai sesuai acuan itu,” ungkapnya.

Menurut Khudori, banyak masyarakat sebenarnya memelihara sapi, meski bukan sebagai sumber pendapatan utama.

Sayangnya, mereka memperlakukan sapi sebagai harta benda. Sehingga, kalau tidak ada keperluan penting dan mendesak, mereka tidak mau menjual sapinya, meskipun jelang Lebaran harganya naik.

“Sebenarnya, sapi yang siap potong itu jumlahnya banyak, tapi nggak marketable. Nggak setiap saat bisa masuk ke pasar,” jelasnya.

Baca juga : Harga Daging Sapi Melonjak, Masyarakat Bisa Pilih Daging Kerbau Beku, Cuma Rp 80 Ribu

Untuk memperkuat pasokan, Khudori mengungkapkan, Pemerintah sudah melakukan mobilisasi sapi dari sentra-sentra yang ada di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Khususnya, untuk memenuhi kebutuhan daging di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dan Bandung Raya, yang kebutuhan konsumsinya tinggi.

Mobilisasi tersebut dilakukan PT Berdikari, anggota holding BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Pangan atau ID Food dan Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA).

“Tapi dari mobilisasi itu, kita lihat kan hasilnya juga nggak banyak. Jadi klop semuanya, pasokan dalam negeri tidak bisa menutup kebutuhan, lalu harga daging sapi impor sekarang ikut tinggi harganya,” ucapnya.

Di kesempatan berbeda, Kementerian BUMN, PT Berdikari dan NFA meninjau sentra daging di beberapa titik lokasi di Jakarta. Hal Ini dilakukan guna memastikan stok daging sapi aman dan harga stabil jelang Idul Fitri 2022.

Baca juga : PeduliLindungi Dijamin Tidak Melanggar HAM

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, dari pantauan ini harga daging sapi segar secara nasional, stabil di kisaran 115.000-150.000 per kg.

“Bahkan, rata-rata harga daging segar di tingkat konsumen secara nasional di angka Rp 134.863 per kilo, pada 26 April 2022,” kata Arief melalui siaran pers, Rabu (27/4).

Pihaknya telah melakukan strategi untuk menyikapi stabilisasi harga daging dengan menyediakan pilihan alternatif seperti daging sapi beku dan daging kerbau beku. Di mana harganya masih relatif stabil di kisaran 80.000-95.000 per kg.

“Masyarakat punya alternatif untuk membeli daging. Ada daging sapi segar, daging sapi beku dan daging kerbau beku,” terangnya.

Baca juga : Kasusnya Dilimpahkan Ke Kejari Jakpus, Hari Ini Edy Mulyadi Ditahan Di Rutan Bareskrim

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Berdikari Harry Warganegara menambahkan, pihaknya tengah memperkuat jaringan distribusi daging dengan memperluas pasokan untuk mensupply daging sapi. Di antaranya, Jaringan LotteMart, Toko Daging Best Meat dan Prima Fresh Mart, hingga Mitra reseller daging Perorangan. Serta sentrasentra Gerai Daging Berdikari.

Harry menambahkan, sebagai upaya memenuhi pasokan daging sapi, Berdikari juga turut mengoptimalkan produksi sapi peternak lokal dengan memobilisasi sapi bakalan dari peternak di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Sumbawa dan NTB. Termasuk, mendatangkan sapi bakalan dari Australia pada awal April lalu.

Sehingga, total sapi hidup siap potong saat ini berjumlah 1.481 ekor untuk memenuhi kebutuhan HBKN (Hari Besar Keagamaan dan Nasional) 2022.  [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.