Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kekayaan Alam Melimpah

Gus Jazil: Jangan Sampai Mati Di Lumbung Padi

Minggu, 24 Oktober 2021 07:21 WIB
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bekerjasama dengan DKW Garda Bangsa di Kota Ternate, Maluku Utara, Sabtu (23/10). (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bekerjasama dengan DKW Garda Bangsa di Kota Ternate, Maluku Utara, Sabtu (23/10). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan alam melimpah. Baik kekayaan laut dan isinya, kesuburan tanahnya, dan gunung-gunungnya yang di dalamnya memiliki kandungan emas, nikel, dan lainnnya. Termasuk melimpahnya kandungan minyak di berbagai wilayah.

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan, kekayaan alam yang melimpah harus bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Salah satu kunci utamanya yaitu bagaimana bangsa ini memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang bisa mengolah dan mengoptimalkan potensi kekayaan alam yang ada di negeri ini.

"Kekayaan alam kita luar biasa. Ketika zaman dulu kita dijajah karena penjajah ingin mendapatkan rempah-rempah, ternyata di bawah bumi kita banyak mineral, nikel, emas, minyak dan lainnya. Tapi semua itu tanpa SDM yang baik, kekayaan alam kita tidak bermakna. Ibarat pepatah ayam mati di lumbung padi. Bahaya kalau daerah kaya tapi masyarakatnya tidak sejahtera," ujar Jazilul Fawaid.

Hal tersebut diungkapkan Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid , saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bekerjasama dengan DKW Garda Bangsa Maluku Utara di Kota Ternate, Sabtu (23/10).

Baca juga : Kasur Dan Lemari Bekas Nyangkut Di Pintu Air

Gus Jazil mengaku, baru pertama kali singgah di Maluku Utara dan langsung jatuh hati melihat kekayaan alamnya yang luar biasa indah. Mulai dari gunung-gunung, lautan dan isinya.

"Ini tantagan bagi Maluku Utara. Saya jatuh cinta dengan Maluku Utara. Pulau-pulaunya indah, kandungannya macam-macam di dalam dan luar bumi. Termasuk ikan dan masakannya," ungkapnya.

Di sisi lain, Maluku Utara yang terdiri dari pulau-pulau juga merupakan daerah yang kaya akan budaya dan tradisi, termaauk bahasa. Keberagaman yang ada harus terus disatukan dalam balutan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.

"Pancasila adalah dasar negara, pandangan hidup bangsa. Yang menyatukan suku-suku, adat, keyakinan, pikiran, itu ada di Pancasila. Kalau dasar ini dicabut, hilang negara," katanya.

Baca juga : Perkumpulan Travel Umrah Tolak Karantina Dan Keberangkatan Satu Pintu

Menurutnya, Empat Pilar MPR tersebut tidak hanya cukup dimengerti, tapi harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. "Sosialisasi Empat Pilar MPR ini akan kuat jika nasionalisme kita tumbuh. Anak-anak kita mulai kecintaannya pada nasionalisme berkurang. Padahal cinta nasionalisme ini sangat penting," tuturnya.

Dikatakan Gus Jazil, dulu setelah era Reformasi, dibentuk UU Otonomi Daerah. Sejumlah daerah dimekarkan. Salah satunya Maluku Utara yang merupakan hasil dari Otonomi Daerah. Di antara tujuannya yaitu untuk memperpendek pelayanan pemerintahan dan mempercepat kemajuan daerah.

"Kenapa sekarang kita belum maju-maju, jangan salahkan siapa-siapa. Salahkan diri kita sendiri karena belum pintar-pintar," urainya.

Padahal, salah satu mandat atau amanah Reformasi, selain membebasan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), juga dilakukan amandemen UUD. Di dalamnya selain membatasi masa jabatan presiden menjadi maksimal dua periode, juga ada hal penting bagaimana caranya agar Indonesia maju lebih cepat.

Baca juga : Berkas Dilimpahkan, Eks Walkot Batu Segera Diadili Lagi

"Pilihannya memasukkan 20 persen anggaran negara untuk pendidikan agar masyarakat Indonesia menikmati pendidikan dan memiliki daya saing sehingga tidak tertinggal. Sekaya apapun sumber daya kita kalau masyarakat kita belum pintar, SDM kita belum unggul, pasti ada orang lain yang memintari kita," katanya.

Karena itu, kata Gus Jazil, tantangan bangsa ke depan adalah bagaimana bisa mengelola kekayaan alam yang luar biasa ini. "Salah satu solusinya adalah dengan menyiapkan SDM unggul," pungkas Gus Jazil. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.