Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- KAI Group Raih Tiga Penghargaan, Raden Agus: Cambuk Untuk Lebih Baik
- Kemenkumham Banten Resmikan Blok Hunian Maximum Security Lapas Cilegon
- Kronologi Kecelakaan Maut Di Houling PT TMA Angsana, Tewaskan Sopir Truk Tambang
- Silaturahmi Ke Ponpes Roudhotul Mutaallimin Surabaya, Ganjar Dikenal Figur Merakyat Dan Ulet
- MedcoEnergi Raih 4 Penghargaan dari SKK Migas di Ajang ICIUOG 2023
Mampu Tingkatkan Sektor Pertanian, Pupuk Indonesia Diapresiasi Mentan
Selasa, 10 Mei 2022 19:28 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) mengapresiasi kontribusi PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam peningkatan sektor pertanian.
Hal ini disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam kunjungan kerja serta halal bihalal di PT Petrokimia Gresik, Selasa (10/5).
Menurutnya, Pupuk Indonesia berhasil menjamin ketersediaan pupuk yang dibutuhkan dalam sektor pertanian. Sebab, sektor pertanian menjadi satu-satunya sektor yang berhasil tumbuh di tengah pandemi Covid-19.
"Ini data BPS (Badan Pusat Statistik), dua tahun turbulence (pandemi) tidak ada data yang naik, hanya satu sektor saja yang naik, pertanian, kenapa? karena adanya pupuk Petrokimia yang tumbuh," ujar pria yang akrab disapa SYL, melalui siaran pers, Selasa (10/5).
Baca juga : Raja Salman-MBS Ucapkan Selamat Pada Putin Di Hari Kemenangan
Ia memaparkan bukti dari kinerja sektor pertanian yang tumbuh di tengah pandemi Covid-19 ini. Yaitu, dari kinerja ekspor 15,79 persen di tahun 2020, naik 38,69 persen di tahun 2021.
Selain itu, kinerja sektor pertanian juga terlihat dari data nilai tukar petani (NTP) yang sudah berada di level 109, dari target yang direncanakan dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) di level 104-105.
Dengan kinerja pertanian yang tumbuh, kata dia, menunjukkan bahwa Pemerintah berhasil memenuhi kebutuhan komoditas pangan utama seperti beras nasional.
"Sudah tiga tahun tidak ada impor beras. Orang bilang kalau tidak impor beras akan menjadi bencana, ternyata nggak tuh, karena ada Pupuk Indonesia dan Petrokimia yang kerja di lapangan," ujarnya.
Baca juga : Tumbuh 5 Persen, BI: Ekonomi Indonesia Terus Membaik
Meski kinerja pertanian meningkat, Mentan mengungkapkan, bahwa ada beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia. Ia menuturkan, tantangan tersebut mulai dari penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan, perubahan iklim yang ekstrim, hingga perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada pasokan bahan baku pupuk.
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman mengaku, pihaknya siap bermitra dengan Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pupuk di tengah ancaman perang antara Rusia dengan Ukraina.
Salah satu upaya yang akan dilakukan yakni dengan menambah kapasitas produksi. Dia menyebut, kapasitas produksi khusus pupuk NPK saat ini masih sekitar 2,7 juta ton dan akan bertambah sekitar 500 ribu ton melalui pabrik yang berada di kawasan Iskandar Muda, Aceh.
"Kami berusaha semaksimal mungkin, apapun yang terjadi kami bersama-sama untuk menyiapkan pupuk sebanyak-banyaknya sesuai harapan pak Menteri (Mentan)," ujar Bakir.
Baca juga : Data BPS: Sektor Pertanian Serap Lapangan Kerja Tertinggi Tahun 2022
Bakir juga memaparkan, stok pupuk subsidi dari lini I sampai lini III secara nasional saat ini berjumlah 1,4 juta ton, setara 137 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Di lini III sendiri terdapat stok sebesar 401.106 ton, angka tersebut secara prosentase sudah 137 persen melebihi dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan Pemerintah. Alias, cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai tiga minggu ke depan," ujar Bakir. [IMA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya