Dewan Pers

Dark/Light Mode

Anis Matta Ingatkan 5 Tantangan Besar Indonesia Di Tengah Krisis Yang Kompleks

Sabtu, 7 Mei 2022 09:32 WIB
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta (ketiga kiri) saat Konsolidasi Pemenangan Partai Gelora Sulawesi Selatan (Sulsel) di Makassar, Jumat (6/5/2022). (Dok. Partai Gelora Indonesia).
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta (ketiga kiri) saat Konsolidasi Pemenangan Partai Gelora Sulawesi Selatan (Sulsel) di Makassar, Jumat (6/5/2022). (Dok. Partai Gelora Indonesia).

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia saat ini dinilai menghadapi 5 tantangan besar, sehingga dibutuhkan terobosan besar dalam hal kepemimpinan. Yakni pemimpin yang mampu menavigasi kapal di tengah badai krisis sistemik saat ini.

"Di tengah gelombang krisis sistemik ini, kita butuh kemampuan yang bisa menavigasi kapal di tengah badai. Sekarang kita sadar, ternyata semua janji-janji Pemilu adalah janji-janji palsu yang sekedar diucapkan. Tapi terasa begitu sulit dijalani, dan semua seperti tidak ada yang relevan dengan situasi sekarang," kata Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta saat Konsolidasi Pemenangan Partai Gelora Sulawesi Selatan (Sulsel) di Makassar, Jumat (6/5/2022).

Berita Terkait : Polda Siagakan Polantas di Tempat Wisata dan TPU

Menurut Anis Matta, 5 tantangan besar itu yang dihadapi Indonesia saat ini, adalah pertama masalah perubahan iklim, kedua perubahan geopolitik dunia, ketiga krisis ekonomi, keempat tidak ada elite yang memahami kompleksitas krisis dan kelima potensi terjadinya revolusi sosial.

"Ini sebenarnya menjelaskan, kenapa Indonesia harus menjadi kekuatan 5 besar dunia. Karena untuk memimpin negara sebesar Indonesia diperlukan pemikiran baru, dan wawasan baru, bukan janji-janji palsu," katanya.

Berita Terkait : Puan: Selamat Hari Kemenangan, Mari Melangkah Sebagai Bangsa Yang Penuh Berkah

Akibat janji-janji palsu Pemilu itu, kata Anis Matta, banyak program pembangunan yang tidak bisa dilaksanakan dan menjadi prioritas.

"Masyarakat akan semakin tidak percaya kepada para elite dan para pemimpinnya. Karena itu, Demo yang kita saksikan di awal Ramadan kemarin, akan terus terjadi di hari-hari akan datang. Sebab, krisis ekonomi sudah masuk dan rutenya sekarang menuju ke tahapan revolusi sosial," ujarnya.

Berita Terkait : Kurikulum Merdeka Tingkatkan Kualitas Pendidikan Di Indonesia Yang Berkeadilan

Ketua Umum Partai Gelora ini mengungkapkan sudah mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal krisis sistemik ini, di mana periode kedua Pemerintahanya hingga berakhir masa jabatannya bakal dilanda krisis. Sehingga Jokowi perlu memilih dan menata ulang agenda-agenda prioritasnya.

"Krisis sistemik itu mirip orang tua yang penyakitnya sudah terlalu banyak, ada gula, ada kolesterol, ada tensi. Dikasih obat, ini sembuh, muncul penyakit yang lain, ada saja kontradiksinya. Makanya, kita harus berpikir terbalik, karena krisis pada dasarnya sebagai peluang," ujarnya.
 Selanjutnya