Dark/Light Mode

Kadin Genjot Penerapan Teknologi Blockchain

Senin, 8 Juli 2019 12:38 WIB
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Logistik dan Pengelolaan Rantai Pasok Rico Rustombi. (Foto: Ist)
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Logistik dan Pengelolaan Rantai Pasok Rico Rustombi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Teknologi blockchain dapat diterapkan dalam banyak aspek kehidupan, baik untuk berbagai sektor ekonomi, kepentingan layanan publik maupun pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, karena masih dinilai sebagai teknologi yang relatif baru maka penerapannya masih perlu disosialisasikan lebih jauh. 

Untuk itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Blockchain Center of Execellence & Education (BCEE) akan menggelar Global Blockchain Summit (GBS) di Jakarta pada 29-30 Juli 2019. Kegiatan ini akan dihadiri oleh para pemangku kepentingan di bidang teknologi blockchain dan perwakilan dari berbagai negara dan kawasan, baik Asia, Eropa, maupun Amerika.

“Penyelenggaraan Global Blockchain Summit di Indonesia tidak sebatas memperkenalkan teknologi ini ke Tanah Air, tetapi juga menunjukkan kesiapan Indonesia untuk mengimplementasikan teknologi terbaru dalam berbagai sektor ekonomi kepada teknokrat dan investor global," jelas Rico Rustombi, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Logistik dan Pengelolaan Rantai Pasok dan selaku penyelenggara GBS di Jakarta, Senin (8/7).

Dia mengatakan, event ini merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa tahun sebelumnya dan dirancang sebagai agenda tahunan. Rico juga menjelaskan, GBS akan mengulas berbagai tema, mulai dari kepentingan pembangunan berkelanjutan (SDGs), bisnis, industri, dan teknologi hingga ke proyeksi arah pembangunan dunia di era teknologi digital. Cakupan tema tersebut sesuai dengan karakter teknologi blockchain yang dapat diterapkan dalam banyak aspek seperti bisnis, layanan publik hingga riset ilmu pengetahuan dan teknologi.

Baca juga : Kemenhub Evaluasi Penyelenggaraan Tol Laut

"Memang saat ini Blockchain di Indonesia masih digunakan secara terbatas pada beberapa sektor jasa, terutama logistik dan perbankan. Tapi, dengan keunggulan pada aspek keamanan, transparansi, dan efisiensi maka sangat terbuka kemungkinan teknologi ini akan diimplementasikan pada berbagai sektor lainnya, sebagaimana yang telah dilakukan di sejumlah negara maju," ulas Rico.

Oleh karena itu, Rico menambahkan, ajang GBS akan menghadirkan pula sejumlah pakar dan praktisi blockchain yang telah menerapkan teknologi ini dalam sektor-sektor khusus. Selain praktisi blockchain di sektor logistik dan perbankan, akan hadir sebagai pembicara para pelaku teknologi blockchain di sektor transportasi publik, layanan kesehatan, e-commerce, hotel dan properti.

"Dengan demikian ajang Global Blockchain Summit bisa menjadi medium transfer ilmu dan teknologi bagi teknokrat dari perwakilan pemerintah maupun swasta, praktisi bisnis maupun generasi muda. Apalagi generasi muda kita memiliki potensi sebagai technology savvy. Ajang ini akan sangat bermanfaat memberikan pencerahan peluang usaha dan lapangan kerja baru di era teknologi digital bagi generasi baru," imbuh Rico.

Sementara itu, Vincent Choy, Pendiri BCEE menjelaskan, penyelenggaran GBS di Indonesia akan membawa manfaat bagi negara ini di era Industri 4.0. Teknologi blockchain dan penerapannya sangat berpotensi mengubah pola kerja perusahaan maupun lembaga pemerintah.

Baca juga : UKM Banten Diperkuat Teknologi

"Teknologi ini menghadirkan paradigma baru bagi dunia bisnis. Secara khusus bagi Indonesia yang tengah mengupayakan strategi pengembangan industri 4.0. Blockchain dapat perkembangan bisnis dan pembangunan secara umum melakukan lompatan teknologi untuk mempercepat pencapaian target," ujar Vincent yang juga merupakan CEO D’Ledgers Consultants, Singapura.

Perwakilan BCEE Indonesia, Tubagus Mansyur Amin menambahkan, Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan pengguna internet tercepat di dunia. Tingkat pertumbuhannya bahkan tiga kali lebih cepat dibandingkan rata-rata pertumbuhan global pada 2017. Dia memprediksi, pertumbuhan tersebut akan meningkat dua kali lipat pada 2023. Tingkat pertumbuhan cepat pengguna internet tersebut akan mempercepat perubahan wajah Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. 

"Teknologi digital berada di pusat perubahan tersebut dalam beberapa tahun ke depan. Karena itu, BCCE Indonesia berinisiatif menggelar Blockchain Summit di Jakarta. Event ini diharapkan menjadi katalisator pemanfaatan teknologi di Tanah Air agar Indonesia tidak tertinggal dalam perkembangan pembangunan kedepannya," ujar Tubagus.

Salah seorang pakar yang akan hadir sebagai pembicara adalah Amir Dossal, Co-Founder and Wakil Ketua Blockchain Commission for Sustainable Development, yang juga mantan Direktur Eksekutif Kantor Kemitraan PBB. Amir menekankan aspek sosial dari pemanfaatan blockchain, terutama untuk pencapaian target SDGs.

Baca juga : Gandeng Kyodai, BNI Genjot Kinerja Remitansi dari Jepang ke Indonesia

Dia memaparkan, agenda pembangunan berkelanjutan yang digagas PBB mencakup 17 tujuan SDGs. Agenda tersebut menjangkau seluruh warga dunia. Tujuan ini membutuhkan keterlibatan berbagai pihak, seperti pemerintah, dunia usaha, masyarakat sipil, akademisi serta inovator dan entrepreneur sebagai bagian dari solusi. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.