Dewan Pers

Dark/Light Mode

Menko Airlangga Cek Persiapan Pembangunan IKN, Kota Dunia Untuk Semua

Sabtu, 18 Juni 2022 22:08 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Titik Nol IKN, Kalimantan Timur, Sabtu (18/6). (Foto: Humas Ekon)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Titik Nol IKN, Kalimantan Timur, Sabtu (18/6). (Foto: Humas Ekon)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus melakukan percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), untuk memindahkan pusat pemerintahan.

Gagasan pemindahan Ibu Kota Negara itu dilatarbelakangi oleh kesenjangan ekonomi, pertambahan penduduk yang tidak terkendali, penurunan kondisi dan fungsi lingkungan, hingga tingkat kenyamanan hidup yang semakin menurun.

Dalam rangkaian kunjungan ke Kalimantan Timur, Sabtu (18/6), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyempatkan diri, untuk meninjau langsung progres persiapan pembangunan IKN.

 

 

Berita Terkait : PLN & Kementerian ATR/BPN Mantapkan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan

Pada kesempatan itu, Menko Airlangga diberikan penjelasan mengenai denah dan pentahapan pembangunan Ibu Kota Nusantara. Serta meninjau pilar Titik Nol pembangunan Ibu Kota Nusantara, dan melakukan penanaman pohon.

Penetapan IKN diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.

IKN memiliki visi untuk mewujudkan “Kota Dunia untuk Semua”, sebuah kota ideal yang dapat menjadi role model bagi pembangunan, dan pengelolaan kota di Indonesia dan dunia.

 

 

Berita Terkait : Bunga Melati Pemalang Warnai Pengembangan Kampung Florikultura

Visi tersebut bertujuan menjadikan IKN sebagai simbol identitas nasional, kota berkelanjutan di dunia, dan penggerak ekonomi Indonesia di masa depan.

IKN yang memiliki wilayah daratan seluas kurang lebih 256.142 hektare dan wilayah perairan laut seluas kurang lebih 68.189 hektare, berfungsi sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan pemerintahan pusat. Serta tempat kedudukan perwakilan negara asing dan perwakilan organisasi/lembaga internasional.

Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan dan menjadikannya sebagai economic super hub, merupakan salah satu strategi untuk menggeser porsi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan dari barat menjadi lebih ke timur. Melalui pengembangan enam klaster ekonomi, dan dua klaster pendukung.

Enam klaster ekonomi tersebut meliputi industri teknologi bersih, farmasi terintegrasi, industri pertanian berkelanjutan, ekowisata, bahan kimia dan produk kimia, serta energi rendah karbon.

Sedangkan dua klaster pendukung, terdiri dari pendidikan abad 21 serta smart city dan pusat industri 4.0.

Berita Terkait : Asyik, Pekan Ini, Monas Bakal Dibuka Untuk Umum

Pembangunan IKN secara berkelanjutan dilakukan melalui pemberdayaan ekonomi dan sosial, yang diwujudkan melalui penyediaan infrastruktur dan pengadaan barang/jasa. Dengan memprioritaskan produk dalam negeri dan UMKM.

 

Menko Airlangga menegaskan, pemindahan Ibu Kota diharapkan mampu mendorong percepatan pengurangan kesenjangan. Serta meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah.

Upaya mewujudkan hal tersebut, tak cukup hanya mengandalkan koordinasi dan sinkronisasi antar Kementerian/Lembaga. Tetapi juga dukungan seluruh masyarakat Indonesia.

”Saya berada di Titik Nol IKN. Harapannya, semoga segera terbangun sesuai rencana,” ujar Menko Airlangga saat mengakhiri peninjauan.

Peran aktif masyarakat berupa penyampaian informasi, komunikasi publik, dan diseminasi tentang persiapan, pembangunan, dan pemindahan IKN serta penyelenggaraan IKN, hingga penyediaan ruang-ruang partisipasi dan konsultasi publik akan turut mendukung pembangunan IKN secara berkelanjutan. ■