Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Demi Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Lippo Genjot Ekspansi Bisnis Sektor Kesehatan

Senin, 20 Juni 2022 06:14 WIB
John Riady/Ist
John Riady/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Lippo Group berkomitmen berkontribusi untuk pembangunan nasional. Terutama pada sektor kesehatan melalui ekspansi dan inovasi anak usaha, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).

“Komitmen ekspansi bisnis ini diharapkan memberikan multiplier effect pada peningkatan kesehatan dan ekonomi masyarakat,” kata Presiden Komisaris SILO John Riady melalui keterangan tertulis, kemarin.

John mengungkapkan komitmen Lippo Group terus melanjutkan ekspansi bisnis di sektor kesehatan. Agar dapat menopang pembangunan nasional dan peningkatan ekonomi masyarakat.

“Misi kami dapat mengambil bagian di dalam kehidupan masyarakat. Jadi, seringkali pada saat masuk ke dalam kota baru, provinsi baru, kami selalu memulai dari membangun rumah sakit dan sekolah. Seperti yang kami lakukan di Labuan Bajo tahun 2016,” ungkap John.

Menurutnya, pada 16 Juni 2022, Lippo telah meresmikan Labuan Bajo International Medical Center (LBIMC) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga : Revisi UU Pendidikan Kedokteran Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan

Peresmian LBIMC sebagai fasilitas kesehatan terbaru milik SILO ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk ekspansif dan terus bertumbuh.

LBIMC merupakan fasilitas kesehatan ke-2 yang dibangun Lippo Group di NTT, setelah pada 2016 perusahaan mendirikan RS Siloam Labuan Bajo. RS Siloam saat ini telah banyak membantu kesehatan masyarakat di daerah Labuan Bajo, mengingat 85 persen pasien memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan.

Dengan ekspansi dan inovasi ini, SILO membidik peningkatan dan perluasan layanan kesehatan guna mendukung sektor pariwisata, khususnya marine tourism di NTT.

LBIMC berlokasi di tengah pusat pariwisata kompleks Marina Pelabuhan Labuan Bajo. Memiliki fasilitas lengkap dan modern khusus, didirikan sebagai 24 hours emergency response dan medical center bagi wisatawan internasional.

John mengatakan, SILO juga tengah mengembangkan berbagai layanan berbasis digital. Salah satunya, MySiloam dan telehealth yang terhubung dengan 1.000 orang dokter.

Baca juga : Kembangkan SDM Berkompeten, BSI Garap Potensi Bisnis Milenial

Hal ini mempertegas langkah SILO untuk terus ekspansif dan memperkuat inovasi, di tengah tantangan kinerja emiten rumah sakit yang melandai seiring pandemi Covid-19 yang semakin membaik.

Dari rilis laporan keuangan kuartal I-2022, SILO meraup laba bersih sebesar Rp 102 miliar, melandai 32,1 persen dibandingkan Rp 143,89 miliar pada periode sama tahun lalu.

Menurutnya, di tengah meredanya Covid-19, para pelaku industri kesehatan bisa merancang strategi berkesinambungan. tentunya juga melihat aspek sosial demi kemajuan bangsa.

“Kami percaya, kesehatan dan pendidikan yang menjadi core Lippo Group itu sangat penting untuk memajukan bangsa ini,” tegas John.

Wakil Presiden Direktur SILO Caroline Riady mengungkapkan, kehadiran Siloam Labuan Bajo ditambah berdirinya LBIMC, merupakan wujud komitmen Lippo Group mendukung pembangunan nasional.

Baca juga : Jelang Pemilu, Parpol Dan Masyarakat Diminta Waspadai Ormas Khilafah

Sebab, katanya, selain sebagai pionir yang menghadirkan fasilitas kesehatan berkualitas internasional di Labuan Bajo, Lippo Group juga telah memajukan sektor pendidikan dengan kehadiran sekolah mulai jenjang TK hingga SMA.

“Labuan Bajo hanya satu dari sekian banyak kabupaten, di mana kami hadir dengan sekolah dan rumah sakit. Lainnya ada di Kupang, Bangka, Lubuklinggau, di Papua,” katanya.

Menurut Caroline, pembangunan sekolah dan rumah sakit harus nomor satu. Sebab, berkaitan dengan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Ini cara satu-satunya memutus rantai kemiskinan. Yakni, membangun daerah dan membangun manusia dan ekonomi Indonesia,” ungkap Caroline.

Ke depan, SILO tetap melanjutkan upaya penambahan jumlah 41 jaringan rumah sakit eksisting. Pasalnya, secara makro saat ini, dengan populasi yang sangat besar, Indonesia membutuhkan industri kesehatan yang bisa menjangkau lebih luas dan lebih berkualitas lagi.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.