Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wabah PMK Jelang Idul Adha

Pilihlah Hewan Kurban Yang Benar-benar Sehat

Minggu, 3 Juli 2022 06:30 WIB
Petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang memeriksa kesehatan hewan kurban yang dijual di Kandang Peternak di Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Kamis (30/6/2022). (Foto : RANDY TRI KURNIAWAN / RM).
Petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang memeriksa kesehatan hewan kurban yang dijual di Kandang Peternak di Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Kamis (30/6/2022). (Foto : RANDY TRI KURNIAWAN / RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Perayaan Hari Raya Idul Adha tinggal menghitung hari. Masyarakat banyak yang khawatir memilih hewan kurban, mengingat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak.

Pakar Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Sulistyo menyarankan empat tips untuk panitia kurban dalam menghadapi wabah PMK dalam momen perayaan Idul Adha.

Pertama, panitia hendaknya menyiapkan dandang-dandang besar untuk perebusan untuk memudahkan jika ternyata hewan kurban yang disembelih terjangkit PMK.

Baca juga : Puan Sedih, Kenang Tjahjo Kumolo Sebagai Sosok Yang Tenang Dan Sederhana

“Jika ternyata hewan kurban terkena PMK ringan sesuai fatwa MUI memang sah. Tapi bagian-bagian yang terkena seperti kepala, kaki, jeroan itu harus direbus dulu sehingga aman dari virus PMK,” ujar Sulistyo.

Kedua, panitia harus mempersiapkan lubang khusus untuk membersihkan jeroan hewan kurban. Lubang tersebut, kata dia, nantinya dikhususkan untuk menampung air yang digunakan dalam membersihkan jeroan.

Bila sudah bersih, lanjut Sulistyo, pani­tia diminta untuk menambahkan asam sitrat atau deterjen sebelum menutup lubang agar tidak mencemari lingkungan.

Baca juga : Peternak Ngeluh Sulit Pasok Hewan Kurban Ke Jakarta

“Bisanya panitia kurban yang member­sihkan jeroan ramai-ramai ke sungai. Ini kita tidak tahu kalau ternyata ada hewan yang terpapar PMK, jadi tidak baik mem­bersihkan jeroan di sungai,” katanya.

Ketiga, panitia harus membedakan plastik daging, jeroan merah seperti hati, dan jeroan hijau seperti babat. Pembedaan kantong plastik tersebut, kata dia, sehar­usnya sudah dilakukan sebelum wabah PMK. Terlebih, jeroan merah dan hijau mengandung banyak mikrobia.

“Terakhir, panitia yang bertugas men­gurus jeroan sebaiknya tidak mengurus bagian tubuh hewan kurban lainnya. Tujuanya mencegah penularan wabah PMK,” katanya.

Baca juga : Jaga Stok Aman Jelang Idul Adha, Kementan Kawal Panen Cabe

Diketahui, hewan yang terjangkit pe­nyakit PMK akan mengeluarkan air liur yang berlebih, terdapat bercak merah di mulut dan sejumlah luka di kukunya.

Berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), hewan ternak yang terinfeksi PMK dalam taraf ringan masih sah untuk dikurbankan. Syaratnya, dag­ing kurban harus direbus hingga matang sebelum dibagikan.

Netizen mengimbau masyarakat agar memilih hewan kurban yang benar-benar sehat, karena sedang adanya wabah PMK pada hewan ternak.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.