Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Akselerasikan Pemulihan Kinerja

Garuda Proyeksikan Kinerja Positif Bertahap Pada Semester II-2022

Kamis, 14 Juli 2022 00:27 WIB
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra (Foto: Istimewa)
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Garuda Indonesia memproyeksikan dapat mulai mencatatkan kinerja positif secara bertahap pada semester II-2022. Hal tersebut sejalan dengan akselerasi pemulihan kinerja yang tengah dioptimalkan Garuda pascameraih kesepakatan homologasi melalui proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada akhir Juni 2022.

Proyeksi pencatatan kinerja positif tersebut terefleksikan melalui kinerja pendapatan usaha yang pada Mei 2022 yang berhasil membukukan profitabilitas melalui pendapatan rute angkutan penumpang, kargo, charter maupun pendapatan penunjang lainnya. Capaian tersebut menjadi kinerja positif yang berhasil dicatatkan Garuda sejak akhir 2021. Secara umum, walaupun pendapatan usaha Garuda belum sepenuhnya pulih jika dibandingkan periode pra-pandemi, performa profitabilitas yang mulai diperoleh Garuda tercapai setelah melakukan berbagai langkah penerapan cost leadership.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, proyeksi kinerja positif di 2022 akan terus dioptimalkan Garuda secara bertahap hingga 2-3 tahun mendatang agar dapat kembali ke level periode masa sebelum pandemi. “Optimisme tersebut yang terus kami selaraskan dengan demand dan tren pergerakan penumpang yang semakin meningkat. Oleh karenanya, kami optimistis melalui momentum tercapainya homologasi PKPU, Garuda dapat secara konsisten mempertahankan capaian kinerja positif serta kedepannya dapat segera membukukan profit," ucapnya, seperti keterangan yang diterima RM.id, Rabu (13/7).

Baca juga : Garuda Dan PT Pupuk Siap Tangkap Peluang Bisnis

Irfan memaparkan, 2022 menjadi tahun krusial proses pemulihan kinerja Garuda. “Oleh karenanya, dengan berbagai momentum strategis yang terus diakselerasikan Perusahaan di tahun 2022 ini kami optimistis kinerja korporasi akan berangsur pulih dalam waktu dekat melalui basis optimalisasi kinerja positif pada lini pendapatan usaha Garuda," tambahnya.

Tidak dapat dipungkiri, dengan tekanan kinerja yang dihadapi Garuda selama lebih dari 2 tahun terakhir, berdampak pada kinerja keuangan yang mengalami penurunan signifikan. Hal tersebut tercerminkan melalui kinerja operasional di tahun 2021, yang merupakan fase puncak pandemi, dengan tingkat positive rate tertinggi sepanjang pandemi berlangsung di Indonesia. Kondisi tersebut yang berdampak secara langsung pada tingkat kepercayaan masyarakat untuk terbang sehingga terjadi penurunan trafik penumpang secara signifikan sepanjang tahun 2021.

Melalui laporan keuangan (audited) tahun 2021, Garuda secara group mencatatkan pendapatan usaha sebesar 1,33 miliar dolar AS, turun 10,43 persen dibandingkan dengan pendapatan usaha di 2020. Pendapatan usaha tersebut ditunjang pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 1,04 miliar dolar AS, penerbangan tidak berjadwal sebesar 88,05 juta dolar AS, dan pendapatan lainnya sebesar 207 juta dolar AS. Selain itu, sepanjang 2021, Garuda secara group turut mencatatkan penurunan beban usaha sebesar 21,03 persen menjadi 2,6 miliar dolar AS jika dibandingkan periode yang sama pada 2020.

Baca juga : Perkuat Penyehatan Kinerja, Garuda Kantongi Persetujuan Restrukturisasi KIK-EBA

Sajian laporan keuangan (audited) 2021 ini mendapatkan predikat atau opini audit Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion) dengan penekanan mengenai kelangsungan usaha yang diberikan auditor Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, yang merupakan bagian PwC Indonesia.

Terlepas dari tekanan kinerja usaha yang dicatatkan pada 2021, secara fundamen operasional, Garuda berhasil meningkatkan sejumlah catatan kinerja operasi. Di antaranya melalui angkutan kargo group tercatat meningkat sebesar 20,38 persen dibandingkan pada periode yang sama di 2020. Hal tersebut turut menunjang peningkatan proporsi pendapatan kargo pada total pendapatan usaha Garuda yang berada di kisaran 24,85 persen dibandingkan dengan pendapatan kargo di 2020 sebesar 17,74 persen. Pendapatan kargo tersebut juga termasuk di dalamnya pendapatan angkutan freighter yang menjadi salah satu bentuk diversifikasi usaha Perusahaan dalam menjaga arus kas operasional Garuda Indonesia.

Sepanjang 2021, Garuda juga telah melayani sedikitnya 2.221 penerbangan charter, atau mengalami peningkatan sebesar 27,21 persen dibandingkan dengan 2020 yang berjumlah 1.746 penerbangan charter. Hal ini menjadi outlook positif bagi pendapatan usaha pada lini penerbangan tidak berjadwal yang menunjukkan pertumbuhan menjanjikan ke depannya.

Baca juga : Jelang Daihatsu Indonesia Masters, Alex Tirta Jelaskan Kesiapan Para Atlet

Sepanjang 2021, Garuda secara group berhasil mempertahankan konsistensi jumlah penumpang di angka sekitar 10,9 juta penumpang dibandingkan periode yang sama pada 2020. Konsistensi tersebut menjadi sebuah fundamen kinerja operasional Garuda yang positif  bagi kinerja perusahaan di tengah situasi pandemi yang mencapai fase puncaknya di tahun lalu yang disertai dengan berbagai restriksi perjalanan yang diberlakukan hingga akhir tahun.

Dari aspek pengelolaan kinerja korporasi, Garuda juga melakukan sejumlah langkah strategis dalam memastikan langkah pemulihan kinerja imbas penurunan trafik penerbangan berjalan dengan berkesinambungan. Langkah tersebut yang dilakukan melalui langkah restrukturisasi finansial baik untuk kewajiban usaha jangka panjang dan jangka pendek, restrukturisasi beban biaya operasional yang dilakukan melalui langkah negosiasi beban sewa pesawat, hingga biaya penunjang operasi lainnya. Selain itu, Garuda juga terus memaksimalkan upaya service improvement pada seluruh lini operasi yang turut ditunjang dengan streamlining business process melalui simplifikasi proses kerja baik untuk menurunkan beban biaya atau memaksimalkan seamless experience layanan penerbangan bagi pengguna jasa.

"Berbagai langkah strategis tersebut yang turut diselaraskan dengan proses restrukturisasi kewajiban usaha melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dan telah mencapai tahapan homologasi pada Juni 2022, secara bertahap mulai mencatatkan peningkatan kinerja usaha secara positif baik dari segi cost structure, hingga kemampuan Perusahaan dalam memaksimalkan profitabilitas pada kinerja usahanya. Hal ini yang terus kami optimalkan melalui pengembangan business plan Perusahaan dalam jangka panjang yang kami harapkan dapat menavigasi kinerja korporasi yang semakin agile dan adaptif dalam menghasilkan profitabilitas secara berkelanjutan," tutup Irfan.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.