Dark/Light Mode

Banyak Warga Dan UMKM Di Bali Beralih ke Kompor Induksi, Ini Manfaatnya

Jumat, 15 Juli 2022 19:59 WIB
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo (tengah) menyaksikan penggunaan kompor induksi yang digunakan warga dan UMKM di Denpasar Selatan, Bali. (Dok. PLN)
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo (tengah) menyaksikan penggunaan kompor induksi yang digunakan warga dan UMKM di Denpasar Selatan, Bali. (Dok. PLN)

 Sebelumnya 
I Ketut Sukra, warga lain yang berprofesi sebagai pedagang asongan mengaku senang setelah mencoba kompor induksi selama tiga bulan. Semenjak menggunakan kompor induksi ia mengaku tak pernah lagi memberi LPG.

“Biasanya sebulan dua tabung. Beli satu tabung, Rp 19 ribu kalau di sini. Belinya di warung, jadi Rp 38 ribu sebulan. Biaya listrik buat masak lebih kecil dari Rp 38 ribu. Kompor LPG sudah tidak dipakai lagi,” jelasnya.

PLN sendiri sejak Maret tahun ini telah mulai gencar melakukan sosialisasi konversi kompor induksi di berbagai daerah.

Baca juga : Tangani Kasus Brigadir J, Komnas HAM Nggak Ikutan Timsus Polri, Ini Alasannya...

Di Bali secara khusus ada 10 desa yang menjadi proyek percontohan, di antaranya Desa Renon, Desa Panjer, Desa Sesetan, Desa Pedungan, Desa Pemogan, Desa Serangan, Desa Sidakarya, Desa Sanur Kauh, Desa Sanur, dan Desa Sanur Kaja.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan program konversi kompor ini dilakukan PLN sebagai upaya meningkatkan ketahanan energi nasional dan mengurangi beban negara atas impor LPG yang tiap tahun naik.

"Melalui konversi kompor ini langsung bisa menyelesaikan tiga persoalan sekaligus. Mengurangi ketergantungan impor LPG dengan energi berbasis domestik, yaitu listrik dan juga mengurangi beban APBN yang selama ini untuk mensubsidi LPG ini," ujar Darmawan.

Baca juga : Transjakarta Kembali Operasikan Rute Blok M-Tanjung Priok

Ketiga, kata Darmawan langkah konversi kompor ini sejalan dengan misi KTT G20 yaitu, transisi energi. Dengan menggunakan kompor induksi maka emisi gas buang yang dihasilkan dari kompor induksi ini jauh lebih rendah dibandingkan kompor LPG.

"Kami ingin membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia ini betul betul komitmen mengurangi emisi karbon. Bahkan dengan konversi kompor ini menjadi bukti, bahwa Indonesia sampai kepada masyarakatnya juga aware atas keberlangsungan iklim," ujar Darmawan.

Pada tahun ini, PLN melakukan pilot project konversi kompor LPG ke kompor listrik di dua kota, yaitu Surakarta dan Bali. Pada tahap pertama ini ada 2.000 masyarakat yang akan merasakan manfaat dari konversi ini.

Baca juga : Menkop UKM Dukung Realisasi Reforma Agraria Lewat Korporatisasi Petani

Pada tahun ini, PLN akan menyasar 300.000 pelanggan lagi yang tersebar di beberapa kota. Harapannya di tahun 2025, 15,3 juta pelanggan bisa beralih dari kompor LPG ke kompor induksi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.