Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bos IMF Puji Jokowi, Pengamat: Optimis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen

Rabu, 20 Juli 2022 20:00 WIB
Pengamat ekonomi Rosdiana Sijabat/Ist
Pengamat ekonomi Rosdiana Sijabat/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva memuji Presiden Jokowi. Pujian itu disampaikan Georgieva saat mengunjungi Mall Sarinah bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Georgieva mengakui, ekonomi Indonesia cukup stabil saat ekonomi dunia dalam kondisi suram. Namun, ekonomi Indonesia justru mencatatkan pertumbuhan di atas 5 persen, dengan inflasi 4 persen.

Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain di dunia. Dan ini membuat Georgieva merasa bangga dengan pencapaian tersebut.

"Saya mendapat kesempatan bertemu dengan Presiden Jokowi, seorang sahabat sekaligus pemimpin besar negeri ini dan G20. Kami membahas tentang kebijakan pangan yang membuat Indonesia lebih kuat," kata Georgieva.

Pengamat ekonomi dari Unika Atmaja, Rosdiana Sijabat mengatakan, beberapa lembaga internasional cukup baik dalam memproyeksikan, bahwa ekonomi Indonesia masih akan bertumbuh di sekitar 5 persen di tahun ini. Tentunya, ini terkait dengan berbagai hal secara global yang terjadi di banyak negara. 

Baca juga : Sinyal Positif Ekonomi Indonesia Menggeliat

Yang paling penting, bagaimana Pemerintah bisa menggunakan mix, antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Supaya potensi ekonomi domestik menjadi penggerak ekonomi utama kita.

“Meski tentu berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi global, tetapi sebenarnya secara market, size aktivitas perekonomian domestik kalau kita optimalkan bisa menopang pertumbuhan ekonomi,” kata Rosdiana saat dihubungi, Rabu (20/7). 

Menurut Rosdiana, jika melihat indikator-indikator ekonomi inti, maka Pemerintah harus waspada terhadap apa yang terjadi secara geoekonomi politik internasional. 

Seperti dampak dari perang antara Rusia dan Ukraina, kemudian beberapa negara mengalami inflasi cukup tinggi. Dan kolapsnya Sri Lanka yang relatif dekat secara geografis dengan Indonesia. Hingga perlu kehatian-hatian secara makroprudensial dalam pengelolaan ekonomi, terutama APBN. 

“Saya kira Pemerintah sangat perlu antisipatif di sana, supaya tidak terjadi. Tapi kalau melihat beberapa aktivitas ekonomi inti, sebenarnya memasuki kuartal dua tahun ini, kita dalam kondisi yang membahayakan, meski inflasi trennya naik,” ujarnya.

Baca juga : BUMDesa Mampu Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi Desa Yang Berkeadilan

Dikatakan dosen ekonomi dan bisnis ini, ada beberapa tren aktivitas ekonomi mengalami ekspansi, dan hal ini sangat baik buat pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Indeks mobilitas masyarakat semakin meningkat. Di bulan Juni 2022, mobilitas masyarakat sudah berada pada level tertinggi di kuartal satu di 2022. Artinya, aktivitas dan mobilitas yang naik itu menciptakan manfaat ekonomi terhadap berbagai sektor.

“Ketika indeks mobilitas masyarakat ini naik, berarti akan mendorong peningkatan konsumsi produksi, dan ini semua hal baik bagi perekonomian,” ucapnya.

Kemudian, konsumsi masyarakat juga mulai meningkat, aktivitas bisnis, kemudian indeks purchasing manufaktur juga baik, 

“Ini semua membuat kita tidak terlalu khawatir akan kebangkrutan ekonomi yang banyak diprediksi,” ucapnya.

Baca juga : PT MRT Jakarta Optimistis Jumlah Penumpang Tembus 40 Ribu Per Hari

Dia bilang, Indonesia masih akan berada pada level target pertumbuhan ekonomi antara 4,6 persen sampai 5 persen lebih sedikit. Seperti di kuartal dua ini, masih memungkinkan untuk dicapai. 

“Salah satu yang penting adalah pemulihan konsumsi rumah tangga. Juli 2022 tingkat belanja masyarakat udah naik, mungkin hampir mencapai 30 persen kenaikannya,” ujarnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.