Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Suku Bunga The Fed Mau Naik, Rupiah Lemes

Rabu, 27 Juli 2022 09:59 WIB
Rupiah dan dolar AS. (Foto: Antara)
Rupiah dan dolar AS. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang pengumuman The Fed Fund Rate (bunga acuan The Fed), nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,04 persen ke level Rp 14.999 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.993 per dolar AS.

Pergerakan mata uang lain di kawasan Asia terhadap dolar AS bervariasi. Peso Filipina anjlok 0,47 persen, won Korea Selatan turun 0,43 persen, baht Thailand minus 0,15 persen, yen Jepang yang turun 0,07 persen, dolar Singapura terpantau naik 0,04 persen, dan dolar Hong Kong menguat tipis 0,00 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang utama saingannya menguat 0,66 persen ke level 107,18. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,74 persen ke level Rp 15.202, terhadap poundsterling Inggris menurun 0,58 persen ke level Rp 18.051, dan terhadap dolar Australia minus 0,26 persen ke level Rp 10.368.

Baca juga : Ekonomi Global Melemah, Rupiah Melesat

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pasar masih menunggu putusan The Fed, namun dengan ekspetasi kenaikan suku bunga The Fed.

Sementara pasar juga mengkhawatirkan apakah petunjuk ekonomi yang melambat dapat mendorong pergeseran dari fokusnya pada inflasi. 

“The Fed akan mengakhiri pertemuan dua hari pada hari Rabu. Para pelaku pasar telah memutar balik ekspektasi karena pasar mencoba mencari tahu apakah atau kapan pembuat kebijakan mungkin menghentikan upaya memerangi inflasi di tengah tanda-tanda ekonomi mulai melambat,” katanya dalam riset, Rabu (27/7).

Baca juga : Jelang Rapat The Fed Rupiah Menguat

Dari sisi internal, di tengah situasi perekonomian global yang rentan akibat konflik Rusia-Ukraina yang berpengaruh terhadap kenaikan harga komoditas, sehingga berdampak terhadap melonjaknya inflasi, Indonesia masih mampu menjaga keseimbangan ekonominya.

Terutama dengan melihat dari cadangan devisa Indonesia yang terus meningkat membuat perekonomian Indonesia tetap kokoh dan berada pada tren kinerja yang baik. “Dengan data fundamental dalam negeri yang bagus, membuat pijakan mata uang garuda tetap menguat walaupun secara bersamaan dolar yang turut menguat,” ujarnya.

Ibrahim memproyeksi, nilai tukar rupiah sepanjang hari ini bergerak berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 14.990 hingga Rp 15.040 per dolar AS.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.