Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hindari Hoax, Dakwah Digital Mampu Cegah Konten Negatif

Kamis, 11 Agustus 2022 22:52 WIB
ilustrasi transformasi dakwah digital di tengah pandemi Covid19. {foto:net)
ilustrasi transformasi dakwah digital di tengah pandemi Covid19. {foto:net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemajuan teknologi digital telah mengubah seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya, aktivitas berdakwah. Sebelum ini, para pendakwah harus berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya.

Kini, dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi digital, aktivitas dakwah menjadi lebih efektif dan efisien serta mampu mencegah konten negatif..

”Kemajuan teknologi digital telah mengubah cara-cara berdakwah, sehingga berjalan lebih efektif dan efisien,” ujar Ketua Ikatan Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (IGTIK) Fajar Tri Laksono 
pada webinar literasi digital ”Indonesia Makin Cakap Digital” di wilayah Bali - Nusa Tenggara, Kamis (11/8).

Fajar menegaskan, kemajuan teknologi digital yang menjangkau hampir seluruh pelosok negeri telah mampu meretas jarak dan waktu. Hal itu lebih memudahkan mereka yang aktif di dunia dakwah untuk melakukan aktivitasnya. 

Baca juga : Pagi Ini, Rupiah Dan Mata Uang Asia Kompak Menguat

”Dengan menggunakan aplikasi media sosial, kini mereka tak perlu lagi bersusah payah mendatangi lokasi yang jauh untuk berdakwah,” kata Fajar.

Fajar menambahkan, lamanya para remaja berada di ruang digital sekitar 8-9 jam per hari memberikan peluang bagi pendakwah untuk masuk ke ruang digital. 

Meski begitu, Fajar berpesan agar para pendakwah tetap menjaga etika dan kesopanan saat melakukan dakwah di ruang digital. 

”Berikan contoh yang baik mengingat mereka adalah generasi penerus bangsa, dan hindari konten negatif serta kabar bohong,” katanya 

Baca juga : Kemenkominfo Dan Kemendagri Gelar Literasi Digital Bagi ASN Jateng

Sekretaris Universitas Dipa Makassar,  Indra Samsie menyatakan, transformasi digital telah memperluas cakupan umat yang bisa disasar oleh para pendakwah. 

Menurutnya, agama selalu membutuhkan media sebagai sarana penyebarluasan ajarannya.

”Agama lebih menggunakan budaya digital sebagai media dakwah sekaligus masuk dalam budaya dengan menyesuaikan apa yang menjadi ajarannya,” kata Indra.

Bagi Indra, cara termurah dan paling efektif untuk berdakwah ialah menggunakan media digital. Karena, selain pengerjaannya mudah, juga dapat menjangkau lebih banyak umat tanpa harus kehilangan banyak waktu dan biaya. 

Baca juga : Pahlawan Digital UMKM Kembali Digelar Tahun Ini

Meski begitu, Indra berpesan kepada mereka yang belajar agama melalui media digital agar memperhatikan tokoh yang menjadi narasumber. 

”Jika apa yang disampaikan tidak bersesuaian dengan haluan negara, bahkan sama sekali bertentangan, maka tinggalkan,” pesan Indra.■


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.