Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Komit Cegah Stunting

Phapros Ramaikan Kampanye Gizi Seimbang Dan Gebyar Minum TTD

Jumat, 12 Agustus 2022 16:14 WIB
Kampanye Gizi Seimbang dan Gebyar Minum Tablet Tambah Darah (TTD). (Foto: Dok. Phapros)
Kampanye Gizi Seimbang dan Gebyar Minum Tablet Tambah Darah (TTD). (Foto: Dok. Phapros)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus balita stunting menjadi salah satu masalah kesehatan anak yang paling disorot Pemerintah. Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2021 menyebutkan, 24,5 persen balita di Jawa Barat mengalami stunting. Salah satu yang menjadi penyebab gangguan pertumbuhan pada balita ini adalah anemia pada ibu hamil. Untuk mencegah kondisi tersebut, diperlukan upaya yang berkesinambungan guna memperbaiki kesehatan dan gizi sejak remaja.

PT Phapros Tbk, bagian dari keluarga besar Holding BUMN Farmasi, memiliki komitmen dalam pencegahan stunting. Hal ini salah satunya dibuktikan dengan berpartisipasinya Phapros pada gelaran Kampanye Gizi Seimbang dan Gebyar Minum Tablet Tambah Darah (TTD) yang digagas Dinas Kesehatan Jawa Barat dan sekaligus mendapat penghargaan dari rekor MURI sebagai “Minum Tablet Tambah Darah Serentak oleh Peserta Terbanyak”.

Direktur Pemasaran Phapros, Imelda Alini Pohan, mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi program Pemerintah dalam upaya pencegahan stunting. “Angka stunting memang terus menurun setiap tahunnya, tapi masyarakat harus tetap teredukasi dengan baik agar tidak ada lagi balita stunting di masa yang akan datang,” ujarnya, seperti keterangan yang diterima RM.id, Jumat (12/8).

Baca juga : Pertamina Ngebor Siang Malam Demi Kurangi Impor Minyak

Untuk itu, lanjutnya, Phapros akan senantiasa mendukung berbagai program Pemerintah. Salah satunya adalah dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada lebih dari 1,5 juta orang atau 70 persen remaja putri di Jawa Barat dari 70 persen satuan pendidikan yang dilakukan pada hari ini.

"Pemberian TTD ini bertujuan agar para remaja putri bisa terhindar dari anemia. Phapros juga akan terus mendukung beragam program yang sama di daerah- daerah lain di seluruh Indonesia,” tambah Imel.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi mengatakan, prevalensi stunting di bumi pasundan dikategorikan tinggi pada 2021. Pihaknya menargetkan Jabar zero new stunting pada 2023.

Baca juga : BNPT-BKN Bersinergi Cegah PNS Terpapar Radikalisme Dan Terorisme

Untuk mencapai itu, lanjut Nina, perlu gerakan bersama antara Pemerintah Daerah, Camat, Kades/Lurah yang menyasar remaja, ibu hamil anemia dan kurang energi kronis (KEK) dengan melakukan intervensi spesifik dan sensitif. Pemberian tablet tambah darah (TTD) dan screening anemia menjadi salah satu yang dilakukan Dinas Kesehatan Jawa Barat dalam menangani stunting dengan menyasar remaja putri.

“Membagikan TTD pada remaja putri SMP dan SMA dengan jangka waktu seminggu sekali saat kegiatan sekolah agar konsumsi bersama di sekolah dan diawasi guru serta melakukan pemeriksaan hemoglobin (Hb) pada remaja putri kelas VII dan X,” tambahnya.

Selain menyasar kepada remaja putri, pemberian TTD juga diberikan kepada ibu hamil, disertai pemeriksaan kehamilan dan pemberian makanan tambahan.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.