Dark/Light Mode

Setahun Merah Putih Berkibar Di Blok Rokan

Pertamina Ngebor Siang Malam Demi Kurangi Impor Minyak

Rabu, 10 Agustus 2022 06:40 WIB
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyampaikan sambutan dalam peresmian Pusat Digitalisasi dan Inovasi (DICE) di Rumbai Country Club PT PHR, Pekanbaru, Riau, Senin (8/8/2022). (Foto: Dok. Pertamina).
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyampaikan sambutan dalam peresmian Pusat Digitalisasi dan Inovasi (DICE) di Rumbai Country Club PT PHR, Pekanbaru, Riau, Senin (8/8/2022). (Foto: Dok. Pertamina).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelan tapi pasti, Indonesia makin mengurangi ketergantungan impor migas.

Saat ini, lebih separuh kebutuhan minyak kita, ditambang sendiri. Setahun terakhir, produksi migas Pertamina mencapai 965 ribu barrel per hari (MBOEPD-million barrel of equivalent per day) Meningkat, dibanding tahun sebelumnya 850 MBOEPD.

Baca juga : Mahfud: Orang Pakai Dinar Dan Celana Cingkrang Jangan Dicap Radikal

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, pencapaian tersebut diraih sebagai hasil kerja keras perwira-perwira Pertamina yang sangat semangat dan agresif melakukan pengeboran.

Di masa pandemi, harga minyak sempat jatuh ke 27 USD, tapi kini malah berbalik. Akibat krisis Rusia-Ukraina, harganya malah terus naik. Terakhir sudah di kisaran 117 USD. Situasi menjadi makin menantang karena minyak dunia juga sulit dicari. Bagi Pertamina, ini jadi peluang untuk mencari sumber-sumber baru minyak. Drilling atau pengeboran harus agresif. Mengaktifkan sumur lama, dan mengebor sumur baru. Itulah yang terjadi di Rokan.

Baca juga : Jelang Setahun Alih Kelola WK Rokan, PHR Berhasil Bor 350 Sumur

Selama satu tahun mengelola Blok Rokan, Pertamina berhasil mengebor 370 sumur baru. Atau rata-rata 1-2 sumur baru sehari. Ini kerja luar biasa. Mengebor satu saja prosesnya rumit. Mulai dari pembebasan lahan, mengurus berbagai macam izin, pengeboran, pemasangan pipa sampai minyaknya keluar, mungkin dibutuhkan waktu hampir sebulan. Saat dikelola Chevron, pengeboran tak pernah semasif dan seagresif ini.

Pertamina resmi mengelola Blok Rokan sejak 9 Agustus 2021. Sumur-sumur yang ditinggalkan pengelola sebelumnya, terakhir menghasilkan 158 ribu barrel perhari, dengan rata-rata potensi penurunan mencapai 26 persen. Jika tak melakukan pengeboran, minyak yang keluar tinggal di kisaran 120 ribu barrel. Tapi di tangan Pertamina, produksinya malah menanjak 162 ribu barrel perhari. Ini seperti kado kemerdekaan dari Pertamina untuk Indonesia.

Baca juga : Cetak Laba Bersih Rp 29,3 T, Sektor Hulu Pertamina Sumbang Mayoritas

Penambangan di Rokan sangatlah berat. Menahan tidak terjadi penurunan, sekaligus menggenjot produksi minyak agar naik terus. Dan ternyata bisa. “Ini effort luar biasa. Target kita sampai akhir tahun ini ini, ngebor sampai 500 sumur dan produksi minyak Rokan bisa menyalip Blok Cepu, yang ada di kisaran 171 ribu barrel per hari,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Nicke hadir dalam peringatan satu tahun alih kelola Blok Rokan, di Rumbai, Pekanbaru, Riau, Minggu-Senin (7-8/08/2022), bersama sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional. Nicke didampingi Dirut Pertamina Hulu Budiman Parhusip, dan Dirut Pertamina Hulu Rokan Jaffee Suardin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.