Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ingin Harga Tiket Pesawat Terjangkau Rakyat, Erick Ngarep PMN Cepat Cair

Rabu, 17 Agustus 2022 07:21 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Istimewa)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN mendorong Garuda Indonesia, untuk segera menambah volume penerbangan. Agar bisa menjadi motor, untuk menstabilkan harga tiket pesawat.

"Kalau Garuda bisa lebih produktif lagi dalam jumlah pesawatnya, stabilitas harga tiket bisa diimbangi," ujar Erick Thohir ketika dijumpai sejumlah wartawan, Selasa (16/8).

Mengingat pentingnya penambahan volume penerbangan, Erick berharap, penyertaan modal negara (PMN) untuk Garuda bisa segera cair. Supaya BUMN penerbangan tersebut dapat bersaing secara bisnis. Sekaligus mampu menjaga harga tiket pesawat yang terjangkau rakyat.

"Industri penerbangan mesti kita jaga. Apalagi, harga tiket pesawat saat ini kan sangat mahal," ujar Erick.

Baca juga : Ribuan Warga Desa Di Majalengka Suarakan Ganjar Presiden 2024

Menurutnya, ada tiga hal yang mengakibatkan tingginya harga tiket pesawat saat ini. Pertama, meroketnya harga avtur. Kedua, ada daerah tujuan tertentu yang jumlah pesawatnya tidak maksimal. Ketiga, sulit untuk memenuhi jumlah pesawat yang mau dibeli.

"Hari ini, Boeing dan Airbus kan mengurangi produksinya," ujar Erick.

Meski faktor tersebut memberatkan, Erick optimistis Garuda mampu memanfaatkan momentum kebangkitan industri pesawat. Sekaligus berperan menjaga harga yang terjangkau rakyat.

Soal ini, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra telah menyatakan harapannya, agar PMN Rp 7,5 triliun untuk BUMN yang dipimpinnya, bisa segera cair. 

Baca juga : Wamendag: Perdagangan Rakyat Meningkat

"Kita ikuti aturannya. Saya sih maunya minggu depan cair," kata Irfan, Minggu (14/5).

Saat ini, emiten dengan kode saham GIAA itu tengah menanti Peraturan Presiden (Perpres), sebagai payung hukum pemberian PMN.

"Ada Peraturan Presiden-nya. Ini membutuhkan kehati-hatian, untuk memastikan bahwa semua orang diperlakukan fair," jelas Irfan. ■

 

Baca juga : Diminta Bikin Harga Tiket Lebih Terjangkau, Ini Tanggapan Garuda

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.