Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Di Acara B20-G20 Dialogue

Airlangga Waspadai Korupsi Saat Krisis

Sabtu, 20 Agustus 2022 06:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech dalam acara B20-G20 Dialogue: Integrity and Compliance Task Force, Kamis (18/08). (Sumber ekon.go.id).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech dalam acara B20-G20 Dialogue: Integrity and Compliance Task Force, Kamis (18/08). (Sumber ekon.go.id).

RM.id  Rakyat Merdeka - Perekonomian nasional mampu bergerak maju serta menunjukkan kemampuan pulih cepat di tengah berbagai tantangan global. Kendati begitu, semua pihak tidak boleh lengah dengan adanya potensi korupsi di tengah krisis.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekono­mian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech di acara B20-G20 Dialogue: Integrity and Compliance Task Force, Kamis (18/8).

Airlangga menjelaskan, meski berbagai leading indicator telah menunjukkan pemulihan akan berlanjut dengan outlook positif, semua pihak tidak boleh lengah. Dan mengabaikan fakta bahwa risiko korupsi dan pelanggaran dalam tata kelola perusahaan seringkali meningkat saat krisis.

Baca juga : Moeldoko Ajak Guru Agama Waspadai Wabah Intoleransi dan Radikalisme

“Risiko korupsi berupa suap, pencucian uang, pendanaan terorisme, hingga cyber crime bisa terjadi,” kata Airlangga.

Ketua Umum Partai Gol­kar ini mengatakan, korupsi yang berpotensi terjadi dipicu oleh beberapa faktor. Seperti iklim keuangan yang bergejolak, beralihnya fokus perusahaan terhadap mitigasi risiko dan penanganan krisis.

Selain itu, ada juga pening­katan ancaman keamanan si­ber seiring dengan pesatnya transformasi digital di masa pandemi.

Baca juga : Dihantam Wakil Korsel, Gregoria Gagal Ke Final

Untuk itu, pengusaha dan pihak swasta yang menjalankan bisnis di Indonesia dituntut mengambil langkah-langkah mitigasi korupsi yang memadai.

Salah satunya, melalui penerapan praktik tata kelola peru­sahaan yang baik serta transparansi dalam pelaporannya.

“Tata kelola yang baik harus berdasarkan transparansi akan menjaga keamanan nasional, bahkan internasional, serta men­dukung operasi bisnis,” tutur Airlangga.

Baca juga : Dialog B20-G20 Indonesia Fokus Percepat Inklusi dan Transformasi Digital

Eks anggota DPR itu menga­takan, sebagai bagian dari open government partnership, Pe­merintah terus berupaya mem­bangun sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan mendu­kung pemberantasan korupsi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.