Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kendalikan Inflasi Ibarat Perang

Luhut: Musuh Kita Energi Dan Pangan

Minggu, 21 Agustus 2022 06:20 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan. (Foto: Istimewa).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Laju inflasi kini menjadi momok bagi perekonomian Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengibaratkan pengendalian inflasi sebagai perang.

Menurut Luhut, dalam pen­gendalian inflasi dan perang harus sama-sama mengenali musuh utamanya.

“Kita harus attack ini. Me­mang seperti perang saja. Tapi, musuh kita yang paling penting dalam inflasi ada dua, yaitu energi dan makanan,” kata Luhut da­lam kuliah umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (19/8).

Baca juga : Rencana Kenaikan Cukai Tembakau Harus Pertimbangkan Kesejahteraan Petani

Eks Menko Polhukam ini me­mastikan tingginya angka inflasi Indonesia disebabkan kenai­kan harga kelompok makanan. Khususnya harga cabe merah, bawang merah dan cabe rawit. Padahal, inflasi pokok Indonesia hanya 2,84 persen.

“Kita ini kampungan juga sebenarnya. Kenapa inflasi jadi 4,94 persen, ya karena harga bawang merah, cabe rawit, cabe merah, itu yang mempengaruhi inflasi kita,” tegasnya.

Luhut mengaku telah berbi­cara dengan Presiden Jokowi terkait arahan seluruh desa menanam cabe merah, cabe rawit dan bawang merah. Hal ini dilakukan agar inflasi bisa terkendali.

Baca juga : Kendalikan Inflasi, Pemerintah Harus Jaga Stabilitas Harga Dan Rantai Pasok

Luhut meyakini, angka in­flasi Indonesia masih lebih baik dibanding negara-negara lain. Dia membandingkan level in­flasi Indonesia dengan Amerika Serikat dan Turki yang mencapai dua digit.

Karena itu, perekonomian Indonesia masih lebih bagus dan masyarakat harusnya bangga.

“Ada yang nggak bangga sama negara ini. Kalau ada yang tidak suka Pemerintah ya tidak apa-apa, kan 2024 selesai,” ucapnya.

Baca juga : BI Ajak Kepala Daerah Gelar Operasi Pangan

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani meng­ingatkan Pemerintah mewas­padai tren kenaikan inflasi yang masih berlanjut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.