Dark/Light Mode

Kendalikan Inflasi Ibarat Perang

Luhut: Musuh Kita Energi Dan Pangan

Minggu, 21 Agustus 2022 06:20 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan. (Foto: Istimewa).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Menurutnya, jika Pemerintah gagal menjinakkan inflasi, Indo­nesia bisa terjerat krisis.

“Secara esensi kita belum perlu terlalu khawatir terjerat krisis ekonomi, dan masih bisa mengkoreksi agar inflasi akhir tahun bisa dalam target Pemerintah,” katanya.

Baca juga : Rencana Kenaikan Cukai Tembakau Harus Pertimbangkan Kesejahteraan Petani

Shinta menjelaskan, untuk mengantisipasi kenaikan inflasi, Pemerintah perlu melakukan inter­vensi suplai dan distribusi barang.

Hal ini bisa dilakukan dengan memperbanyak suplai ba­rang di pasar dan memastikan kelancaran distribusi barang dari kecurangan. Atau kegiatan manipulasi harga pasar, seperti penimbunan barang.

Baca juga : Kendalikan Inflasi, Pemerintah Harus Jaga Stabilitas Harga Dan Rantai Pasok

Shinta menilai, dalam kondisi pasar saat ini, Indonesia sangat sulit mempertahankan harga pasar dengan subsidi.

Upaya yang paling memung­kinkan bagi Pemerintah, yakni memastikan peningkatan dengan diversifikasi suplai pangan dan energi dari berbagai mitra non­tradisional. Selain itu, juga mela­lui peningkatan suplai pangan dan energi dalam negeri.

Baca juga : BI Ajak Kepala Daerah Gelar Operasi Pangan

Menurutnya, intervensi terhadap inflasi bisa juga dilakukan melalui penguatan nilai tukar. Ke depan, harga pangan dan energi global diperkirakan masih tinggi, sehingga terdapat kecenderun­gan inflasi masih tinggi.

“Untuk itu, Pemerintah masih perlu terus melakukan intervensi untuk menstabilkan inflasi. Ka­lau tidak, target pertumbuhan akan lebih sulit dicapai,” tegas­nya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.