Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
B20 Indonesia
6 Perusahaan Besar Teken MoU Dengan 30 Institusi Pendidikan Vokasi
Selasa, 30 Agustus 2022 20:11 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - B20 Future of Work & Education Task Force (FOWE TF) Kadin Indonesia menggandeng enam perusahaan besar untuk menandatangani dokumen perjanjian kerja sama (MoU) serentak dengan 30 institusi pendidikan di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (29/8). Enam perusahaan itu adalah PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Daihatsu Motor, PT Astra International Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Bina Karya Prima, dan PT United Tractors Tbk.
Kerja sama ini dilakukan dalam rangka mendukung pendidikan vokasi dan program magang di industri dan dunia usaha dengan konsep link and match. Melalui kerja sama ini, FOWE TF ingin membantu meningkatkan kualitas talenta muda dalam negeri melalui program magang dan penguatan pendidikan vokasi sehingga bisa memenuhi kebutuhan industri saat ini maupun di masa depan.
Dalam kegiatan ini, enam perusahaan tersebut menjalin MoU dengan 30 institusi pendidikan baik SMK maupun kampus dari berbagai kota di Indonesia. Di antaranya, PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta yang menguatkan kerja sama pemagangan dan rekrutmen karyawan.
PT Astra Daihatsu Motor menggandeng SMK Plus YSB Suryalaya Tasikmalaya, SMK Budi Perkasa, SMK Muhammadiyah Lemahabang, SMK Muhammadiyah 1 Bantul, SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, SMK Muhammadiyah 1 Moyudan, SMK Teknologi Batam, dan SMK Negeri 5 Surakarta. Kerja sama terkait sinkronisasi kurikulum, pelatihan, standarisasi fasilitas, asesmen dan sertifikasi, dan rekrutmen.
Sementara, PT Astra International Tbk dengan SMK PGRI 2 Ponorogo dan SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen. Perusahaan ini menekankan pada Pengembangan national showcase SMK BISA binaan Astra.
Baca juga : Persikab-PSIM Berbagi Poin
Ada pun PT Astra Otoparts Tbk dengan SMK PGRI 20 Jakarta, SMK Brantas Malang, SMKN 5 Banjarmasin, SMKN 3 Makassar, SMK Dinamika Pembangunan 1 Bekasi, dan SMKN 3 Bekasi, yang berkolaborasi terkait Pemagangan, Pelatihan tenaga pengajar dan siswa, serta Rekrutmen. Lalu, PT Bina Karya Prima menggandeng Universitas Sanata Dharma dan SMK Caraka Nusantara untuk kolaborasi pelatihan, praktik industri, dan pemagangan intensif.
Selanjutnya, PT United Tractors Tbk menjalin kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta, Akademi Teknik Alat Berat Indonesia Malang, Akademi Komunitas Negeri Pacitan, Sekolah Vokasi UGM, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Politeknik Negeri Nunukan, Politeknik Negeri Madura, Politeknik Pelayaran Sorong, SMK Negeri 1 Ternate, SMK Negeri 1 Likupang Timur Sulawesi Utara, dan SMK Negeri 3 Jayapura dengan kerja sama di bidang pembinaan dan pengembangan berbasis kompetensi yang link and match, penelitian, pengabdian masyarakat, dan penerimaan mahasiswa baru.
Chair of B20 FOWE TF Hamdhani Dzulkarnaen Salim, yang juga Direktur Astra dan Presiden Direktur Astra Otoparts, dalam sambutannya mengatakan, kemitraan dengan 6 korporasi ini merupakan komitmen konkret B20 FOWE TF yang merumuskan tiga rekomendasi kebijakan, mencakup tiga prioritas utama yang meliputi penciptaan lapangan kerja, pendidikan yang berkualitas untuk masa depan, dan keragaman dan inklusi.
Pendidikan vokasi, kata Hamdhani, sangat bagus karena membekali lulusannya dengan keterampilan. Artinya, pendidikan vokasi sangat strategis untuk memenuhi kebutuhan industri atau link and match. Persoalannya, dunia industri belum bisa merasakan manfaat maksimal dari lulusan vokasi karena keterampilan atau skill yang dimilikinya belum sesuai dengan kebutuhan industri.
“Hal itu bisa karena kurikulum yang ketinggalan zaman, peralatan bengkel atau lab yang minim, kualifikasi pengajar yang tidak kompeten dan banyak hal. Untuk itu, kemitraan ini merupakan penyegaran dan revitalisasi dari pendidikan vokasi melalui program magang, pelatihan, bantuan alat dan revisi kurikulum agar mencapai kesinambungan dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja di masa depan,” ujar Hamdhani, dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (30/8).
Baca juga : Persik Vs Bali United, Waktu Singkat Jadi Kendala
Hamdhani mengatakan, teknologi internet dan digitalisasi memang mengubah semua lanskap dunia kerja dan bisnis dengan sangat cepat. Maka, nantinya enam perusahaan ini akan memberikan pelatihan, pemagangan dan masukan kurikulum yang sesuai dengan lapangan kerja di masa depan terutama yang berhubungan dengan otomasi, digitalisasi, internet of things, cloud dan banyak lagi.
Mengadopsi Digitalisasi
Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani mengatakan, seiring berjalannya waktu dan semakin maju teknologi, banyak keterampilan atau skill yang akhirnya usang dan tidak terpakai lagi. Alhasil, banyak perusahaan yang kesulitan mencari tenaga kerja atau profesional yang memiliki keterampilan yang mumpuni, update dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
“Dengan munculnya internet ditambah kehadiran pandemi Covid-19, dunia pada akhirnya berubah, tak terkecuali sektor ketenagakerjaan. Internet dan digitalisasi mengubah lanskap pekerjaan, ekonomi bisnis dan industri secara radikal. Untuk itu, mengadopsi, beradaptasi dan menguasai teknologi menjadi pondasi untuk kita bisa terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan baru di masa depan,” kata Shinta.
Indonesia merupakan negara yang berhasil bangkit dan pulih dari krisis akibat pandemi dengan sangat cepat. Sayangnya, tingkat pengangguran Indonesia masih menjadi salah satu yang tertinggi. Untungnya, lanjut Shinta, Pemerintah telah memerhatikan masalah ini dan secara aktif bekerja sama dengan sektor swasta untuk merevitalisasi pendidikan vokasi agar menghasilkan talenta dan SDM unggul berkualitas.
“Saya tentu berharap MoU ini akan memperkuat dan lebih meningkatkan kinerja industri dan bisnis. Komitmen dan implementasi dari MoU ini akan memberikan manfaat bagi dunia usaha dunia industri serta menghasilkan SDM vokasi yang mampu meningkatkan daya saing industri. Ini memperlihatkan pendidikan vokasi sangat erat dan berkontribusi besar pada perekonomian nasional,” ujar Shinta.
Baca juga : Malam Ini, Macan Kemayoran Ditantang Pendekar Cisadane
Chair Employment Working Group G20 Indonesia yang juga Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi sangat mengapresiasi inisiatif link and match yang dimotori Kadin Indonesia serta B20 FOWE TF ini. “Penandatanganan MoU ini akan mengakselerasi peningkatan kualitas SDM Indonesia. Presidensi B20-G20 Indonesia harus dijadikan momentum untuk membangkitkan kembali ekonomi indonesia dengan mendidik dan menghasilkan talenta muda berkualitas unggul. Kemajuan suatu negara-bangsa itu dari SDM-nya dan itu jadi aset terpenting kerangka kesejahteraan bangsa,” jelas Anwar.
Menurut Anwar, penyiapan talenta unggul melalui pemberian pelatihan pendidikan vokasi dan pembelajaran seumur hidup seperti yang tergambar dalam MoU ini merupakan pendorong fundamental penciptaan pekerjaan layak. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama Pemerintah, sektor swasta, dan kelompok pekerja demi mencapai cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya