Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bangun Gerakan Energi Kerakyatan, PLN Ajak Pesantren Sediakan Bahan Baku Cofiring PLTU

Kamis, 1 September 2022 19:59 WIB
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. (Dok. PLN)
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. (Dok. PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PLN (Persero) siap menggandeng seluruh pesantren di Jawa Timur untuk ikut memproduksi biomassa yang digunakan sebagai bahan bakar pengganti batu bara (co-firing) di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik perseroan.

Langkah ini guna mempercepat transisi energi nasional demi mencapai carbon neutral di tahun 2060.

Baca juga : Sandiaga Ajak Santri Ciptakan Ekonomi Kreatif Berbasis Pesantren Melalui Pameran Fotografi Santri

Dalam Simposium dan Expo Pameran UKM Pesantren Se-Jawa Timur (1/9), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pentingnya memberdayakan pesantren demi ketahanan energi nasional. Karena mereka bisa turut serta dalam produksi energi terbarukan (EBT) demi menghadapi krisis energi dunia saat ini.

Ia yakin penyertaan pesantren bisa menjadi solusi energi sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.

Baca juga : Dukung Gerakan Pramuka, PUPR Rehabilitasi Bumi Perkemahan Cibubur

“Untuk program ini di Jawa Timur akan kami bantu. Kami sudah bicarakan bersama Dirut PLN Pak Darmawan agar pelet bisa diproduksi oleh pesantren. Karena dalam setahun kita butuh 10 juta lebih pelet, itu nilainya sama dengan Rp 7,6 triliun Kalau kita bisa memobilisasinya, maka perputaran ekonominya akan sangat besar untuk masyarakat,” jelas Luhut.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan kolaborasi dengan pesantren adalah wujud program energi kerakyatan dari PLN.

Baca juga : Ganjar Ajak Masyarakat Tonton Ribuan Seniman Desa Di CFD Simpang Lima 

Ia ingin kolaborasi produksi pelet dan biomassa ini mampu membangun ekosistem energi bersih yang berbasis domestik.

“Sekitar 10 persen dari pembangkit listrik kami sudah diubah menjadi EBT. Bahan bakar biomassanya bisa diproduksi dari sampah atau menanam pohon kaliandra di daerah tandus. Ke depan, pembangkit-pembangkit yang masih pakai batubara atau diesel semuanya akan digantikan dengan EBT. Jadi nilai komersial program ini jelas ada,” ujar Darmawan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.