Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini 3 Jurus Holding Perkebunan Nusantara Dukung Program Strategis Nasional

Senin, 12 September 2022 07:45 WIB
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani. (Foto: Istimewa)
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan terkait rencana Menteri BUMN Erick Thohir, yang akan melakukan penyederhanaan BUMN klaster perkebunan dan kehutanan menjadi empat perusahaan.

Ghani mengungkapkan, saat ini Holding Perkebunan Nusantara tengah melakukan transformasi menyeluruh di tubuh PTPN Group sehingga rencana tersebut bisa cepat direalisasikan. Berbagai program dan kebijakan untuk mensukseskan hal tersebut telah dilakukan kajian dan sosialisasi kepada para stakeholders, termasuk kepada seluruh karyawan PTPN Group.

Sehingga, ketika restrukturiasi diimplementasikan, semua yang terlibat benar-benar sudah siap. “Prosesnya masih berlangsung dan akan terus kita akselerasikan,” ujar Ghani di Jakarta, Senin (12/9).

Transformasi tersebut, tertuang dalam rencana revitalisasi industri gula nasional dan hilirisasi industri kelapa sawit melalui integrasi PTPN Group dalam rangka peningkatan produksi gula konsumsi dan minyak goreng di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Hal itu dilakukan sebagai inisiatif Holding Perkebunan Nusantara terhadap Program Strategis Nasional (PSN). Ghani menjelaskan, ada beberapa jurus utama PTPN Group dalam mendukung program PSN. Pertama, revitalisasi industri gula nasional melalui perluasan lahan tebu dan pembangunan 3 unit pabrik gula.

Baca juga : Jokowi Jelaskan Penyebab Kepulauan Tanimbar Tak Masuk Lumbung Pangan Nasional

“Diproyeksikan produksi gula PTPN Group akan meningkat dari 768 ribu ton pada tahun 2021 menjadi 2,1 juta ton pada tahun 2026,” ujarnya.

Kedua, hilirisasi industri kelapa sawit melalui pembangunan 1 unit pabrik minyak goreng. Pembangunan pabrik minyak goreng dilakukan melalui kerja sama kemitraan termasuk tolling pada tahun 2025-2026.

“Diproyeksikan produksi minyak goreng PTPN Group akan meningkat sampai dengan 1,8 juta ton pada tahun 2026,” lanjut Ghani.

Ketiga, akselerasi pengembangan energi baru terbarukan melalui pembangunan Bio-CNG dan pabrik Biodiesel. Pembangunan 1 unit Bio-CNG ini, dilaksanakan melalui kerja sama dengan mitra strategis sehingga kapasitas produksi total Bio-CNG akan meningkat sampai 1,3 juta mmBTU pada akhir tahun 2026.

“Diharapkan PTPN Group akan mulai memproduksi FAME sebesar 443 ribu ton pada tahun 2025,” harapnya.

Baca juga : BUMN Patok Kuasai Pasar Migor Nasional

Integrasi PTPN Group diperlukan untuk mempercepat implementasi program transformasi tersebut. Oleh sebab itu, pihaknya melakukan streamlining 13 anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara menjadi 3 sub-holding, yakni PalmCo, SugarCo dan SupportingCo.

Dengan transformasi tersebut, nantinya seluruh bisnis yang tadinya dikelola oleh masing-masing anak usaha, akan dipegang oleh 3 sub-holding tadi. “Untuk PalmCo, ditargetkan rampung pada akhir 2022,” terang Ghani.

Sub holding PalmCo akan menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar dan menjadi pemain utama industri sawit dunia, dengan target produksi sebanyak 1,8 juta ton per tahun pada 2026.

“Sub-holding ini menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas perkebunan, serta kapasitas produksi komoditas olahan sawit, termasuk hasil panen tandan buah segar (TBS), serta kapasitas produksi crude palm oil (CPO), minyak nabati, dan minyak goreng,” papar Ghani.

Hal yang sama juga akan dilakukan di PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) atau sub holding SugarCo. Nantinya, 36 pabrik gula yang sebelumnya dikelola masing-masing anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara, akan dipegang perusahaan tersebut.

Baca juga : Tinjau Pembangunan PLTS Nusa Penida, Moeldoko Dukung Percepatan Energi Hijau

“Perusahaan ini bertugas mengembangkan, mengoperasionalkan dan mengoptimalkan aset perseroan untuk mewujudkan swasembada gula konsumsi atau gula kristal putih (GKP) nasional,” ungkap Ghani.

Sementara sub holding Supporting Company, akan mengurus bisnis yang tidak dikelola PalmCo dan SugarCo guna meningkatkan finansial dari bisnis lain, serta inkubasi bisnis-bisnis baru seperti properti dan green bisnis.

Nantinya, areal kelapa sawit dan karet di SupportingCo, akan ditransfer secara bertahap ke PalmCo. Ke depan, manajemen PTPN Group akan mengonsolidasikan seluruh aset, baik berupa lahan, SDM, pabrik, mesin dan kemitraan dengan petani.

Langkah konsolidasi ini, lanjutnya, bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas portofolio permodalan dan keuangan perseroan. “Manajemen PTPN Group menargetkan konsolidasi ini selesai pada akhir 2022,” pungkas Ghani. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.