Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BBM Naik, Jokowi Minta Pemda Tak Ragu Pakai APBD Untuk Bantu Rakyat

Senin, 12 September 2022 20:53 WIB
BBM Naik, Jokowi Minta Pemda Tak Ragu Pakai APBD Untuk Bantu Rakyat

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi meminta Pemerintah Daerah, agar tak ragu menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk menyelesaikan persoalan yang timbul akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).

Sebab, pemerintah telah mengeluarkan payung hukum terkait penggunaan anggaran untuk keperluan tersebut.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat memberikan arahan kepada seluruh kepala daerah se-Indonesia terkait pengendalian inflasi, Senin (12/9).

“Tidak perlu ragu-ragu menggunakan anggaran yang ada. Karena sudah ada Peraturan Menteri Keuangan dan juga Surat Edaran Menteri Dalam Negeri. Payung hukumnya sudah jelas. Asal penggunaannya betul-betul digunakan, dalam rangka menyelesaikan persoalan," ujar Presiden.

Presiden menyampaikan, hingga saat ini realisasi APBD masih berada di kisaran 47 persen. Padahal, kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah sangat besar.

Baca juga : KAI Buka Peluang Hak Penamaan Untuk 10 Stasiun, Siapa Minat?

Untuk itu, Pemerintah Pusat mendorong Pemda menggunakan 2 persen dari dana transfer umum yaitu Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) untuk subsidi, dalam rangka menyelesaikan persoalan yang muncul, dari penyesuaian harga BBM.

Bentuknya, bisa berupa bansos. Terutama, kepada rakyat yang sangat membutuhkan. Nelayan misalnya. Bisa dibantu dengan men-subsidi solar yang menjadi kebutuhan mereka. Begitu juga ojek. 

Juga UMKM. Bisa dibantu dalam hal pembelian bahan baku yang naik, setelah ada penyesuaian harga BBM.

Transportasi umum, juga bisa dibantu kenaikan tarifnya.

"Bukan total dibantu, tetapi kenaikan tarif yang terjadi itu bisa dibantu lewat subsidi ini,” ujarnya.

Baca juga : Harga BBM Naik, Momentum Kembangkan Energi Alternatif

Menurut Presiden, alokasi 2 persen dari dana transfer umum itu berjumlah sekitar Rp 2,17 triliun. Selain itu, juga terdapat alokasi belanja tidak terduga sebesar Rp16,4 triliun dan baru digunakan Rp 6,5 triliun.

“Artinya, masih ada ruang yang sangat besar untuk menggunakan dana alokasi umum maupun belanja tidak terduga oleh provinsi, kabupaten, maupun kota,” tuturnya.

Presiden pun meminta Pemda, agar memanfaatkan komponen belanja tidak terduga, untuk mengendalikan inflasi di daerah masing-masing. Seperti kenaikan bahan pangan.

“Misalnya harga bawang merah. Bawang merah paling banyak berasal dari Brebes. Umpama ke Lampung, berapa transportasinya? Biaya transportasinya Rp 3 juta itu yang ditutup oleh Pemda. Sehingga, harga yang terjadi adalah harga petani di Brebes sama dengan harga yang ada di pasar. Kalau semua daerah melakukan, kita bisa menahan inflasi agar tidak naik,” kata Presiden mencontohkan.

Lebih lanjut, Presiden kembali mengingatkan para kepala daerah untuk waspada terhadap inflasi, utamanya yang berkaitan dengan harga pangan.

Baca juga : Jokowi Minta Pemda Gercep Redam Inflasi

Presiden menyampaikan, pangan berkontribusi cukup besar terhadap kemiskinan di daerah. Apabila harga pangan naik, maka kemiskinan di daerah juga akan ikut naik.

“Utamanya itu beras, sebagai komponen utama. Jadi hati-hati kalau harga beras di daerah Bapak, Ibu sekalian itu naik. Meskipun hanya Rp 200 atau Rp 500. Segera diintervensi karena itu menyangkut kemiskinan di provinsi, di kabupaten, dan di kota Bapak, Ibu pimpin. Itu langsung bisa menaikkan angka kemiskinan," pungkasnya. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.