Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Heinz ABC Indonesia Pastikan Produknya Ikuti Standar RI Dan Global
Jumat, 16 September 2022 13:41 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT Heinz ABC Indonesia memastikan setiap produknya sudah memiliki standar kualitas dan keamanan pangan. Perusahaan telah menerapkan sistem standarisasi yang berlapis, mulai dari Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), yang dipersyaratkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Juga mengikuti sistem manajemen keamanan pangan dunia, (ISO 22000: 2018 dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Serta, sistem standar internal dari The Kraft Heinz Company.
Hal ini dilakukan untuk menjamin seluruh produk ABC diproduksi dengan proses yang benar, guna menghadirkan produk berkualitas yang aman dikonsumsi seluruh masyarakat.
Penerapan CPPOB akan memastikan seluruh produk ABC diproduksi melalui analisa dan mekanisme kontrol yang ketat, mulai dari penggunaan bahan baku, pengujian laboratorium, kontrol terhadap bahan yang mengandung alergen, hingga pengawasan akhir pada produk jadi (finished goods).
Sedangkan sertifikasi ISO 22000: 2018 dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) akan menjamin seluruh proses produksi memenuhi standar keamanan pangan dunia.
Baca juga : Milla Pantang Remehkan Klub Papan Bawah
Terkait dengan aktivitas ekspor, mekanisme kontrol internal The Kraft Heinz Company menjamin bahwa semua produk yang dipasarkan memenuhi peraturan dari setiap negara tujuan ekspor.
Termasuk di dalamnya, jenis dan batasan bahan baku yang diizinkan, persyaratan label kemasan, serta ketentuan label komposisi dan alergen, dengan menggunakan bahasa setempat.
Salah satu hal yang menjadi perhatian umum adalah penggunaan alergen pada sebuah produk. Ahli gizi sekaligus Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Dr. Ir. Hardinsyah MS menjelaskan, alergen pada dasarnya adalah bahan pangan atau senyawa yang dapat menyebabkan reaksi alergik pada pada individu tertentu yang memiliki hipersentivitas terhadap senyawa tersebut.
Bahan pangan ini sangat umum ditemukan pada produk pangan olahan atau pangan segar seperti telur dan ikan, krustase, kacang, hingga sulfur dioxide yang lazim ditemukan pada buah-buahan.
"Selama penggunaannya tidak melebihi ambang batas yang ditentukan oleh lembaga yang berwenang dan keberadaannya di komunikasikan dengan jelas, maka produk tersebut aman untuk dikonsumsi," ujarnya, Jumat (16/9).
Baca juga : Persikabo Vs PSS Sleman, Wajib Menang Di Kandang
Sementara Quality Technical Service Lead Kraft Heinz Indonesia-Papua Nugini, Emerensiana Adi Dhae menjelaskan, perusahaan memiliki Global Food Allergen Policy yang menjadi acuan dalam pemilihan material, formulasi.
Termasuk, aturan pencantuman bahan baku, nilai gizi, serta kandungan alergen pada label kemasan.
"Penerapan kebijakan ini menjadi hal penting untuk memastikan seluruh bahan pangan yang digunakan dapat terkomunikasikan secara transparan kepada konsumen," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Badan POM RI ketika menanggapi isu bahan alergen pada produk ABC. Dikutip dari laman resmi Badan POM RI (www.pom.go.id), ditegaskan kembali bahwa berdasarkan evaluasi keamanan dan mutu, produk-produk ABC telah mendapatkan izin edar BPOM, dan telah mengikuti aturan label kemasan yang berlaku, termasuk dalam hal pencantuman informasi alergen dan Bahan Tambahan Pangan (BTP).
Lebih jauh dijelaskan, keberadaan alergen (dalam hal ini sulfit) tidak menimbulkan isu keamanan pangan pada konsumen secara umum, kecuali yang memiliki riwayat alergi.
Baca juga : Kolaborasi B20-L20 Indonesia Dukung Pemulihan Sektor Ketenagakerjaan Global
Seluruh bahan baku serta bahan tambahan pangan (BTP) yang digunakan pada semua produk ABC dapat dipastikan sesuai dengan aturan yang berlaku di setiap lokasi produksi dan pemasaran.
"Keberadaan BTP di dalam produk pangan ditujukan untuk mempengaruhi sifat pangan, seperti halnya Sodium Benzoat, yang umum digunakan untuk menjaga ketahanan produk selama proses penyimpanan dan pemasaran di toko," jelas Head of R&D Kraft Heinz Indonesia-Papua Nugini, Indra Ishak.
Sementara Head of Legal, Corporate & Regulatory Affairs Kraft Heinz Indonesia-Papua Nugini Mira Buanawati menegaskan, sebagai bagian dari perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia, Kraft Heinz memiliki tanggung jawab untuk menghadirkan produk-produk kualitas terbaik yang aman bagi konsumen kami.
"Dan di saat yang sama terus berkomitmen untuk senantiasa mematuhi aturan dan kebijakan yang berlaku dimanapun kami berada. Dengan demikian, kami dapat terus mewujudkan visi kami untuk bertumbuh secara berkelanjutan," tuturnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya